Ikan dapat ditemukan di hampir semua
“genangan” air yang bervolume besar, baik air tawar, air payau maupun
air asin/ laut pada kedalaman bervariasi dari dekat permukaan hingga
beberapa ribu meter di bawah permukaan air. Untuk kita ketahui bersama,
ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang
hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok
vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari
27,000 di seluruh dunia. Bahkan masih banyak lagi jenis-jenis ikan yang
belum diketahui dan masih menjadi misteri dalam ilmu pengetahuan. Secara
taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan.
Secara garis besar ikan dibagi menjadi tiga, yaitu:
1) Ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag)
2) Ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari)
3) Ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes)
2) Ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari)
3) Ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes)
Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai
dari Paus Hiu yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga Stout Infantfish
yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inci). Dan ada beberapa hewan
air yang sering dianggap sebagai “ikan”, seperti ikan paus, ikan cumi
dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong kedalam spesies ikan.
Secara keseluruhan karakteristik ikan dibagi menjadi 3, yaitu:
1) Jenis Ikan yang biasanya di dasar air
Jenis ikan ini selalu berada di dasar air, baik itu dasar kolam, rawa, sungai dan laut. Biasanya ikan seperti ini dapat kita lihat langsung perbedaannya pada fisik ikan. Kebanyakan ikan ini tidak mempunyai sisik, dan pada bagian bawah badan ikan ini bentuknya sedikit mendatar/ melebar apabila dibandingkan bagian atas badannya.
Jenis ikan ini selalu berada di dasar air, baik itu dasar kolam, rawa, sungai dan laut. Biasanya ikan seperti ini dapat kita lihat langsung perbedaannya pada fisik ikan. Kebanyakan ikan ini tidak mempunyai sisik, dan pada bagian bawah badan ikan ini bentuknya sedikit mendatar/ melebar apabila dibandingkan bagian atas badannya.
Sebagai contoh adalah ikan Baung, Ikan
Patin, ikan betutu, ikan keting dan ikan pari. Namun hal itu pun bukan
patokan, karena tidak semua jenis ikan ini mempunyai bagian bawah yang
lebih lebar dibandingkan bagian atas badannya. Contohnya ikan kakap yang
biasanya berada di terumbu karang dan ikan belida yang hidup di air
tawar.
Untuk mengetahui lokasi hotspot
ikan-ikan ini, kita harus memperhatikan lingkungan di sekitar kita
terlebih dahulu. Bagaimana struktur geografis sungai atau laut tempat
kita akan memancing. Bagaimana ketinggian air, kedalaman air, dan lokasi
yang sesuai untuk mencapai titik hotspot.
2) Jenis ikan yang biasa di permukaan air
Jenis ikan seperti ini sering kita lihat di permukaan-permukaan air, baik itu di kolam, rawa, sungai, maupun laut. Untuk jenis ikan ini tidak ada ciri-ciri tertentunya karena hampir semua ikan yang kita kenal mempunyai bentuk fisik yang sama dengan jenis ikan ini.
Jenis ikan seperti ini sering kita lihat di permukaan-permukaan air, baik itu di kolam, rawa, sungai, maupun laut. Untuk jenis ikan ini tidak ada ciri-ciri tertentunya karena hampir semua ikan yang kita kenal mempunyai bentuk fisik yang sama dengan jenis ikan ini.
Untuk ikan air tawar, jenis ikan ini
biasanya mempunyai sisik di badan. Contoh yang paling sering kita lihat
dalam kehidupan sehari-hari adalah ikan Gabus, Ikan Toman dan Ikan
Gurami.
Kebanyakan ikan-ikan permukaan ini
sering terlihat di daerah-daerah teduh yang terlindungi oleh semak dan
belukar di pinggir sungai, ranting atau batang kayu yang tumbang, dan
tumbuhan-tumbuhan yang hidup dipermukaan air.
Untuk ikan laut ukurannya relatif lebih
kecil dan biasanya selalu bergerombolan dan dalam jumlah yang besar.
Ikan-ikan ini selalu menjadi santapan oleh ikan-ikan predator lainnya
dan oleh burung-burung laut.
3) Jenis ikan yang bisa di semua massa air
Ikan jenis ini, sulit untuk di prediksi apakah termasuk ke dalam jenis ikan dasar atau jenis ikan permukaan air. Hal ini dikarenakan ikan ini selalu berpindah-pindah dan mampu bertahan lama di dasar maupun permukaan air.
Ikan jenis ini, sulit untuk di prediksi apakah termasuk ke dalam jenis ikan dasar atau jenis ikan permukaan air. Hal ini dikarenakan ikan ini selalu berpindah-pindah dan mampu bertahan lama di dasar maupun permukaan air.
Kebanyakan ikan ini memiliki sisik di
badan, sama halnya dengan jenis ikan permukaan. Sebagai contoh adalah
ikan Nila, Ikan Mujair dan Ikan Betik.
Apabila kita memancing di alam bebas (di
sungai atau di laut) kita harus berusaha untuk dapat menyatu dengan
alam. Hal ini dimaksudkan agar kita lebih jeli dalam melihat titik-titik
hotspot yang akan kita jadikan sebagai lahan memancing.
Namun semuanya juga kita lakukan tanpa
mengesampingkan faktor keselamatan. Ingat! Memancing hanyalah hobi, jadi
kita harus selalu mengutamakan faktor keselamatan di atas segalanya
ketika kita sedang memancing.