Casting merupakan salah satu teknik
memancing dengan cara melempar dan menarik kembali, dimulai dengan
melempar lure, retrieving atau menggulungnya dengan reel sambil
memainkannya sesuai dengan tipe lure yang digunakan. Ini dilakukan terus
menerus hingga lure tersebut disambar oleh sang predator air.
Peralatan yang digunakan untuk casting adalah, Joran casting (memiliki
tingkat kelenturan yang sangat tinggi), reel baitcasting (bisa mengatur
kecepatan retrieving dan spool saat melempar dan menarik lure), dan
otomatis yang terakhir adalah lure itu sendiri.
Casting, biasanya dilakukan dari
pinggiran laut, seperti dermaga, batuan, pantai, bahkan diatas kapal
yang sedang berhenti / jalan dengan pelan. Joran yang digunakan adalah
joran khusus yang bersifat lentur (tidak kaku) dan panjangnya antara 150
sampai 172 cm cm karena berbeda dengan Popping, lontaran umpan biasanya
tidak perlu terlalu jauh (antara 20 sampai 30 m). Reel yang digunakan
bisa spinning bisa juga reel khusus (baitcasting). Umpan yang digunakan biasanya umpan tiruan (lure)
yang berbentuk ikan ikanan, serangga atau binatang laut lain dengan
berat sekitar 7 sampai 20 gram. Caranya adalah umpan dilempar sejauh
mungkin, kemudian reel digulung dengan cepat. Hal ini harus dilakukan
terus menerus sampai ikan menyambar atau sampai pemancing merasa lelah
dan menyerah.
Saat ini untuk mendapatkan ikan besar
pada saat casting di permukaan laut, kita bisa mendeteksi di mana lokasi
yang terdapat ikan besar dengan menggunakan alat Fish Finder.
Perkembangan teknologi saat ini sudah mampu menciptakan alat untuk
mendeteksi di mana ikan berada. Namun dengan harga yang relatif mahal,
masih banyak para pemancing yang menggunakan tanda-tanda alam untuk
mengetahui di mana posisi ikan-ikan besar berada.
Pertama yang perlu diperhatikan ketika
kita akan melakukan casting di permukaan laut ialah dengan mengetahui
cuaca dan kondisi angin laut. Pilihlah cuaca yang cerah, selain lebih
berpotensi mendapatkan ikan besar, juga untuk keselamatan anda sendiri.
Untuk Kondisi angin laut, akan sangat berpotensi jika sedang musim
angin timur. Karena ketika musim angin timur adalah musim di
mana munculnya banyak ikan di laut.
Setelah memahami dua kondisi alam di
atas, satu hal lagi tanda–tanda alam yang perlu diperhatikan agar bisa
kita gunakan untuk menentukan dimana lokasi ikan–ikan berada dan mulai
menghentikan kapal untuk bercasting ria, yaitu burung–burung laut. Jika
kita melihat ada segerombolan burung laut mengitari satu daerah tertentu
di atas permukaan laut, maka di situlah terdapat banyak ikan.
Burung–burung tersebut menandakan bahwa mereka sedang berburu ikan di
bawahnya. Dan potensi ikan besar pun ada di lokasi tersebut.
Setelah peralatan mancing sudah siap dan
spot yang berpotensi bagus sudah diketahui barulah kita memulai
casting. Lemparkan umpan ke arah target yang diinginkan kemudian
retrieve secara perlahan-lahan hingga membuat ikan target tergoda.
Selain jenis, warna dan ukuran lure yang mempengaruhi tergoda atau
tidaknya ikan target juga tergantung dari kemahiran kita dalam memainkan
umpan tersebut. Jika pada lemparan pertama belum mendapatkan strike,
ulangi terus sampai anda mendapatkan strike ikan yang anda inginkan.
Casting adalah teknik mancing menggunakan umpan palsu (lure)
dengan cara melempar umpan ke daerah target yang kita inginkan,
kemudian retrieve perlahan-lahan sehingga umpan yang dirancang
sedemikian rupa bergerak menyerupai ikan kecil sungguhan sehingga
menarik ikan-ikan predator. Target ikan dengan teknik mancing casting
ini adalah hampala, bawal,toman, barramundi, barracuda, kuwe dll.