-----------------------

Friday, October 31, 2014

Memlih Jenis Mata Kail Berdasrkan Cara Ikan Makan Umpan.

Dalam memancing ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salahsatunya
adalah cara memilih mata kail yang sesuai dengan ikan target berdasarkan
cara ikan tersebut makan. Setiap jenis ikan memiliki cara makan yang
berbeda-beda ada yang makan dengan cara menyambar, mencuit atau meroteh,
menghisap masuk umpan dan lain sebaginya. Untuk itulah kejelian dan
ketepatan kita memilih mata kail yang sesuai menjadi salahsatu faktor
suksesnya mancing.

*Berikut ini beberapa cara ikan makan :*

*1. Menyambar*





Jenis ikan yang memakan umpan dengan cara menyambar adalah ikan yang
bergigi tajam atau jenis ikan “predator” yang akan memakan umpan ketika
bergerak (Ikan yang bergerak atau umpan dalam keadaan bergerak). Ini
akan selalu berlaku ketika kita memancing dengan teknik trolling,
casting, atau memancing dengan umpan hidup (live baiting) atau umpan
tiruan. Beberapa jenis ikan yang memakan umpan dengan cara menyambar
adalah, Ikan Alu Alu, Haruan Tasik, Ikan Yu, Ikan Siakap, Tenggiri,
Gerepoh atau GT dan lain sebaginya.

Bagi ikan jenis ini pemancing dianjurkan untuk menggunakan mata kail
dari jenis “Tuna Hook” atau “Big game Hook” dimana mata kail menegak
lurus kepangkal. Ini disebabkan apabila ikan tersebut menyambar umpan,
mata kail akan terus mengait pada ikan tersebut.

Selain itu jenis mata kail ini juga mempunyai daya ketahanan yang kuat
dan tidak akan melurus ketika hentakan. Beberapa keterangan menyimpulkan
apabila ikan menyambar umpan, kekuatan hentakan berkisar 10 kali berat
badan ikan tersebut. Misalnya,  jika berat badan ikan 10 kg maka berat
hentakan kurang lebih menjadi 100 kg. Jadi bayangkan apabila mata kail
itu tidak kuat, pastinya mata kail akan terlepas dari ikan.

*2. Ragut*


 

Umumnya jenis ikan yang memakan umpan dengan cara seperti ini , ikan
tersebut akan diam ketika sedang memakan umpan. Ini terjadi apabila kita
memancing dengan teknik dasar (bottom fishing) atau teknik drift (drift
fishing). Umpan yang sering digunakan adalah umpan mati dan ikan yang
memakan dengan cara ini diantaranya ikan merah, pari serta beberapa
jenis lainnya.

Sedangkan untuk pemakaian mata kail, sangat dianjurkan untuk menggunakan
mata kail yang mempunyai mata membengkok (circle hook). “Circle hook”
adalah sejenis kail yang diciptakan khusus untuk mengait ikan  ketika
umpan dimakan hanya pada mulutnya. Dalam penggunannya sewaktu memancing
dianjurkan kita tak boleh menyentaknya sewaktu umpan dimakan.

Kelebihan penggunaan mata kail ini adalah tidak melukai ikan sewaktu
terjerat kail, karena biasanya ikan hanya terkait di bibirnya saja. Hal
itu menyebabkan  kita tidak akan membuat cedera pada ikan ketika ikan
tersebut akan kita lepas.

*3. Memagut (Nibblers)*



 

Cara memakan umpan seperti ini umumnya dilakukan oleh gelama, duri dan
anak-anak ikan yang berukuran kecil. Ikan akan memakan umpan ini tanpa
banyak pergerak dalam kondisi umpan diam atau bergerak. Disarankan
penggunaan mata kail yang lurus atau mencuat kedepan adlah pilahan yang
tepat untuk ikan yang memakan umpan dengan cara ini, selain itu ukuran
mata kail jangan terlalu besar. Mengenai hentakan, kita diharuskan untuk
menyentaknya secara cepat ketika ada tanda-tanda umpan sedang dimakan.

*4. Menghisap (Sucking)*







Selain ketiga cara diatas, ada pula jenis ikan yang memakan umpan dengan
cara menghisap. Umumnya ikan yang memakan umpan dengan cara ini
mempunyai gigi yang tajam, yang bertujuan memotong umpan ketika umpan
telah berada di dalam mulut. Jenis-jenis ikan yang memakan dengan cara
ini diantaranya, kerapu, gongbelag, dan beberapa ikan lain yang
sejenis. Penggunaan kail yang dianjurkan untuk ikan yang memakan umpan
dengan cara seperti ini adalah kail yang mempunya mata yang tangkal dan
panjang.

Demikian sedikit penjelasan mengenai cara ikan memakan umpan. Semoga
dengan informasi tersebut kita tak salah dalam menggunakan mata kail
ketika memancing. Tetap sayangi lingkungan dengan mengembalikan
ikan-ikan kecil yang tak sengaja memakan umpan kita.

Pengaruh Cuaca dan Faktor Alam Pada Hasil Tangkapan Memancing.




Memancing di laut memang memiliki daya tarik tersendiri, ada sesuatu
yang berbeda pada saat kita strike ikan laut jika dibandingkan dengan
mancing dikolam pemancingan. Tentunya banyak faktor yang mempengaruhi
hasil tangkapan ikan laut tersebut. Segalanya perlu persiapan mulai dari
perlengkapan mancing, kondisi tubuh dan juga tidak ketinggalan uang
untuk menyewa kapal apabila kita tidak punya kapal sendiri.

Selain itu faktor cuaca juga sangat menentukan, ada beberapa tanda alam
yang harus diperhatikan untuk mencapai hasil yang maksimal saat mancing
di laut. Dan yang terpenting adalah keselamatan diri pada saat kita
mancing di laut. Berikut ini sedikit gambaran tentang faktor cuaca yang
mempengaruhi hasil tangkapan di laut.
**

*Matahari dan Bulan*


Terik tidaknya matahari pada siang hari kadang mempengaruhi kegiatan
ikan. Memancing yang baik adalah saat menjelang pagi atau subuh, dimana
secara biologis ikan baru keluar dari tidurnya dan mencari makan.
Diteruskan hingga siang hari teriknya matahari yang terus bersinar tanpa
adanya mendung dan gelap.

Sedangkan di malam hari berpengaruh kepada ada atau tidaknya bulan. Pada
malam hari memancing ikan yang baik adalah pada saat tidak ada bulan
atau dengan kata lain pada saat tidak ada sinar. Karena air laut itu
mengandung garam maka jika ada sinar bulan pada malam hari akan
menyebabkan senar pancing yang ada di dalam air laut akan terlihat
seperti menyala, itu diakibatkan karena adanya sinar atau cahaya dari
atas permukaan air.

Tetapi untuk memancing cumi-cumi atau udang lebih sering dilakukan pada
malam hari justru disaat ada bulan adalah saat yang paling baik, karena
hewan-hewan ini sangat tertarik kepada cahaya yang menyebabkan mereka
mengumpul di permukaan laut disaat ada bulan. Itu sebabnya mengapa
nelayan pada malam hari menggunakan lampu atau petromak untuk mencari
ikan kecil, udang dan cumi-cumi.

*Angin, Ombak dan Awan*

Kecepatan angin juga mempengaruhi kegiatan ikan, karena besar tidaknya
ombak adalah akibat dari tiupan angin. Dari tiupan angin akan
mengakibatkan adanya ombak dan juga bisa berpengaruh kepada ada atau
tidaknya awan. Jika memancing di tengah teluk yang curam disaat ombak
besar ikan-ikan yang lebih kecil biasanya akan menuju ke teluk yang
mengakibatkan ikan-ikan besar juga ikut ke dalam teluk untuk mencari mangsa.

Aliran angin juga tergantung dari cuaca dan musim. Jika mendung dan
matahari terhalang atau redup, ikan laut juga biasanya akan berenang dan
berada lebih kedalam air atau bahkan ke dasar laut. Disaat hujan atau
musim hujan, ikan laut cenderung lebih sedikit karena salinitas air laut
atau kadar garam pada air laut berkurang yang disebabkan oleh banyaknya
air tawar yang terbuang ke permukaan laut juga ditambah oleh aliran
muara sungai tempat air tawar terbuang ke tengah laut dan mengakibatkan
ikan menuju ke tengah laut, ke dasar laut atau bersembunyi dikarang.
Sedangkan jika hujan terjadi di tengah laut dan hanya sebentar apalagi
ketika hujan baru reda kadang ikan akan bertambah lapar dan agresif.

*Faktor Cuaca di dalam air laut*

*Suhu air laut*

Suhu air laut sangat berpengaruh pada ikan, jika terlampau panas ikan
akan lebih ke dalam laut atau ke tengah laut untuk mencari suhu yang
lebih dingin, tetapi pada suhu yang agak tinggi ikan akan lebih agresif
dalam mencari makan. Sedangkan jika suhu air laut terlampau dingin, ikan
akan kurang dalam selera makan dan kurang begitu agresif. Suhu air laut
daerah tropis berkisar antara 26 – 35 derajat celcius sedangkan pada
daerah kutub bisa mendekati nol derajat celcius.

*Arus air laut*


Arus air dipengaruhi oleh keadaaan laut sekitarnya. Banyak kejadian pada
saat situasi angin lemah, arus air bisa kencang atau pada saat angin
kencang arus air dalam laut justru lemah. Jadi arus air tidak
dipengaruhi oleh angin.

Jika arus air laut kencang dapat terlihat pada mancing dasar oleh
miringnya senar pancing ketika timah pemberat umpan pancing dan mata
kail sudah menyentuh dasar laut. Kadang mata kail dapat bergeser sangat
jauh atau bahkan tidak dapat menyentuh dasar laut. Keadaan seperti ini
dapat diatasi dengan memberi pemberat yang lebih besar. Seperti layaknya
udara, air laut bergerak dari yang bersuhu dingin menuju ke suhu yang
lebih hangat. Pada daerah pertemuan kedua arus inilah biasanya ikan
banyak berkumpul.

*Kejernihan air laut*


Faktor kejernihan atau kekeruhan air laut juga patut diperhitungkan.
Kadang kekeruhan air yang buruk atau banyaknya sampah dapat menyebabkan
ikan berkurang. Saat yang lebih baik adalah pada keadaan laut sekitarnya
bening dan berwarna biru terang dan matahari bersinar terik. Kadang
perbedaan warna laut bisa diakibatkan oleh sinar matahari yang redup
atau terhalang oleh mendung, hal ini dapat menyebabkan air laut terlihat
keruh. /(sumber : pulauseribu)/

Melatih Teknik dan Akurasi Lemparan Dalam Memancing





Bagi pemancing yang suka casting di sungai (casting dengan spinning rod),
muara dan danau, akurasi lemparan umpan menjadi sangat signifikan
mengingat di tempat seperti ini banyak sekali “penghalang” semisal
batang-batang pohon, akar-akar, ranting yang hanyut, tumbuhan air dan
lain-lain.


Ini sedikit berbeda dengan casting di laut dimana sangkutan itu
kebanyakan ada di bawah dan bukan di permukaan air. Akurasi lemparan
yang tinggi di sungai atau muara sangat menentukan apakah kita akan
mendapatkan strike atau tidak. Kita tahu, spesies sungai dan muara hidup
di “rumah” yang salah satu syaratnya adalah aman. Dan itu berarti di
tempat-tempat yang “sulit” seperti telah disebutkan di atas.

Dan ini artinya jika pemancing ingin sukses memancing spesies freshwater
dan estuary maka salah satu syarat yang mutlak dikuasai adalah mampu
melemparkan umpan setepat atau sedekat mungkin dengan rumah-rumah ikan
tersebut. Bagaimana kalau kita masih bermasalah dengan ketepatan
casting? Atau malah belum bisa casting dengan baik? Solusinya mudah,
berlatihlah. Ada bermacam cara casting yang berbeda. Tiga yang paling
sering dilakukan orang adalah overhand, sidearm, dan underhand. Untuk
masing-masing cara ini cara melatih casting dan ketepatannya pun
berbeda-beda.

*Overhand.*
Bayangkan Anda berdiri di depan sebuah jam dinding, dan
target Anda ada di arah jam tiga. Tataplah target dengan cermat.
Peganglah joran paralel dengan air. Seiring dengan saat Anda mengayunkan
batang joran, pastikan sikut Anda persis di samping tulang rusuk.
Arahkan ayunan joran ke posisi jam 10 lalu gunakan pergelangan tangan
untuk menyentakkan joran ke depan dan lepaskan jepitan jari Anda pada
tali pada saat kira-kira ujung joran berada di posisi jam 11. Ulangi
berkali hingga arah lemparan Anda semakin tepat dan posisi jatuhnya lure
pun tepat di posisi yang kita inginkan.

*Sidearm.*
Teknik casting menyamping ini lebih sulit dibanding overhand
casting. Bayangkan Anda berdiri di depan sebuah jam. Target kita masih
pada posisi jam 3. Pegang joran paralel dengan air. Jika Anda tidak
kidal, ayunkan joran ke arah posisi jam 7 lalu dengan pergelangan tangan
Anda sentakan dengan kuat joran ke depan dan persis pada posisi jam 6
lepaskanlah jepitan jari Anda pada tali. Ulangi lagi dan terus
maksimalkan lemparan dan akurasi Anda dengan menggunakan ayunan joran
untuk mengkontrol lemparan kita.

*Underhand.* 
 Peganglah joran kira-kira di sekitar pinggul, paralel
dengan air dan pada sudut 45 derajat dari target. Posisikan umpan pada
sekitar 6 hingga 8 inchi dari ujung joran. Lalu dengan gerakan yang
lembut tetapi bertenaga “gambarlah” sebuah setengah lingkaran imaginer
dengan ujung joran kita. Lepaskan jepitan jari  kita pada tali saat
ujung joran menyentuh dasar lingkaran. Hanya gunakan pergelangan tangan
untuk menggerakan joran. Ulangi berkali-kali. Naikkan ujung joran saat
umpan kita lepaskan jika menginginkan jarak lemparan yang jauh.

*Beberapa Tip Casting :*


Jika teknik casting, jarak lemparan dan ketepatan kita sudah demikian
baiknya jangan lupakan juga beberapa hal seperti mengeliminir noise
akibat pergerakan atau bunyi casting kita, menggulung tali secepat
mungkin menghindari slack line di hari yang windy, menggunakan tackle
yang seimbang baik antara rod, line, reel dan lure kita, jangan
berlebihan mengisi spool reel kita untuk menghindari birds nest dan
lain-lain. (sumber : mancingonline)

Mengenal Karakter Cumi dan Cara Memancingnya





Memancing cumi memang memiliki keasyikkan tersendiri dibanding dengan
yang lain, karena tentunya perlawanan pada saat mancing cumi berbeda
dengan mancing ikan. Teknik yang biasa digunakan untuk mancing cumi
adalah casting dengan menggunakan capela/udang-udangan atau bisa juga
menggunakan umpan alami seperti ikan rinyau, tembang, selar ataupun udang.


Mengenal karakter target yang akan kita pancing, habitat tempat hidup
dan kebiasaan makannya adalah mutlak diperlukan jika kita ingin sukses
dalam memancing target yang kita cari. Berikut ini sedikit gambaran
tentang mancing cumi/sotong.

*1. Cumi/Sotong Karang (Semampar)*


- Habitat : Dasar laut (paling banyak) dan pertengahan air,
kadang-kadang naik ke permukaan untuk berburu ikan atau udang yang
menjadi makanannya

- Karakter : Perlawanannya jika terpancing merupakan yang paling kuat
diantara jenis yang lain, kadang terus melawan sampai saat akan diangkat
dari permukaan air. Umumnya merupakan target utama pemancing cumi
mengingat perlawanannya yang tidak gampang menyerah

- Ukuran : Rata-rata yang biasa terpancing berukuran kurang dari 1 kg.
Ukuran besarnya bisa mencapai 1.5 – 3 kg lebih tapi biasanya jarang,
hanya pada musim-musim atau periode tertentu saja.

- Umpan : Segala jenis umpan alami yang biasa digunakan (udang, ikan
kecil dan lain-lain) dan capela/udang – udangan

- Teknik : Dicasting menggunakan umpan alami+tusukan cumi dan biarkan
tenggelam sampai dasar lalu tarik pelan-pelan sampai umpan dimakan. Jika
menggunakan capela/udang-udangan, paling efektif dengan teknik yang agak
interaktif (twitch & dart, single/double/triple stroke dan lain-lain)
selain teknik standar/dasar (regular/continue retrieve) .

*2. Cumi/Sotong Jarum*


- Habitat : Permukaan (paling banyak) dan pertengahan air, jarang
terdapat di dasar laut

- Karakter : Dengan ukuran yang sebanding/sama dengan cumi karang
perlawanannya hanya kuat saat awalnya saja, setelah itu cenderung pasrah
seiring dengan gulungan senar oleh pemancing. Perlawanan baru terasa
kuat untuk ukuran panjang badan 20 cm keatas, itupun biasanya saat
awal-awal saja. Merupakan umpan yang baik & umum digunakan untuk
memancing ikan (dasaran/ngoncer)

- Ukuran : Rata-rata yang biasa terpancing berukuran kurang dari 0.5 kg
/ panjang kurang dari 30 cm. Untuk ukuran super diatas 30 cm biasanya
terdapat di tengah laut dan paling banyak jika sudah masuk musimnya.
Ukuran monster dengan berat diatas 3 kg biasanya sudah masuk kategori
jenis Humbolt (cumi raksasa), banyak terdapat di perairan luar negeri

- Umpan : Paling efektif dengan menggunakan umpan alami (ikan
tembang/selar/platah/rinyau maupun udang) dengan tusukan
cumi/stem/baited jig. Beberapa ada juga yang tertarik dan terpancing
dengan menggunakan capela/udang-udangan.

- Teknik : Dicasting menggunakan umpan alami+tusukan cumi. Jika
menggunakan capela/udang-udangan, biasanya dengan memainkannya di area
pertengahan sampai permukaan air, paling efektif dengan menggunakan
teknik twitch & dart (zig-zag)

*3. Cumi/Sotong Batu (Tempurung)*

- Habitat : Dasar laut, kadang naik ke pertengahan & permukaan air untuk
mencari umpan tapi jarang sekali.

- Karakter : Dengan ukuran yang sebanding/sama dengan cumi jenis lain
perlawanannya termasuk yang paling lemah, hanya berat badannya saja yang
membuat tarikannya jadi agak sedikit menghibur. Memiliki tempurung di
badan/punggungnya yang keras seperti batu, biasanya tempurung yang sudah
kering digunakan sebagai makanan alternatif/protein bagi burung perkutut

- Ukuran : Rata-rata ukuran yang terpancing bisa mencapai berat 1 kg-an
termasuk dengan berat tempurungnya. Untuk yang berukuran super 3 kg-an
keatas lebih banyak diperoleh dengan cara diselam/tombak oleh nelayan,
jarang yang terpancing dengan menggunakan umpan baik alami maupun capela

- Umpan : Dengan umpan alami & capela/udang-udangan

- Teknik : Dicasting menggunakan umpan alami+tusukan cumi dan biarkan
tenggelam sampai dasar lalu tarik pelan-pelan sampai umpan dimakan. Jika
menggunakan capela/udang-udangan, teknik single/twin/triple stroke lebih
efektif untuk memikatnya karena gerakan capela yang turun-naik di dasar
laut mengikuti gerakan lamban cumi batu dalam mengejar umpan .

*4. Gurita (Octopus)*
- Habitat : Biasanya terdapat di dasar laut

- Karakter : Hampir sama dengan cumi batu, hanya berat badannya saja
yang membuat tarikan menjadi lebih terasa, perlawanannya hampir tidak
ada. Masih lebih baik cumi batu karena masih ada sedikit perlawanan.
Merupakan salah satu umpan terbaik untuk mancing dengan teknik dasaran
karena dagingnya yang alot. Cukup sulit untuk penanganan setelah
terpancing karena tentakelnya yang menjulur kemana-mana dan bisa
mencengkeram erat setiap benda yang terpegang

- Ukuran : Rata-rata ukuran yang terpancing bisa mencapai berat 1 kg-an.
Untuk yang berukuran super biasanya banyak terdapat di perairan laut dalam

- Umpan : Dengan umpan alami & capela/udang-udangan

- Teknik : Dicasting menggunakan umpan alami+tusukan cumi dan biarkan
tenggelam sampai dasar lalu tarik pelan-pelan sampai umpan dimakan. Jika
menggunakan capela/udang-udangan, teknik single/twin/triple stroke serta
teknik twitch & dart di dasar dengan 3-5 kali retrieve cukup efektif
untuk memikatnya.

Tuesday, October 14, 2014

Kite Fishing, Memancing Dengan Layang-layang




Bisakah menangkap tuna dengan layang-layang? Bisa. Nelayan di wilayah
Candi, kota Bitung, Sulawesi Utara telah mempraktekkannya. Bisa
dikatakan, cara ini adalah modifikasi dari sistem pancing ulur (/handline/).


Mustafa, salah satu nelayan penangkap tuna di Bitung mengungkapkan, “Ini
bisa tangkap tuna lebih cepat. Kita pakai untuk tangkap tuna yang sedang
main-main (ada di dekat permukaan air).”

Dengan cara ini, alat yang dibutuhkan adalah benang pancing,
layang-layang serta mata kail yang dilengkapi ikan tiruan terbuat dari
plastik. Mata kail yang digunakan bercabang 3 dan berbentuk huruf J.

Cara memancingnya mirip dengan bermain layang-layang. Satu benang
dikaitkan pada satu sisi layang-layang untuk dikendalikan oleh nelayan.
Satu benang lagi terdapat di sisi lainnya untuk dihubungkan dengan mata
kail.

“Kalau mancing kita tinggal tarik-tarik saja seperti bermain layangan,”
kata Mustafa. Ketika ditarik, mata kail yang berupa ikan palsu akan
meloncat, sehingga bergerak mirip dengan ikan. Gerakan ini akan memacu
tuna datang mengejar dan akhirnya terjebak.

Mustafa mengaku, memancing ikan dengan cara ini hanya butuh waktu
singkat. “Pakai ini 3 jam sudah pasti dapat ikan, lebih cepat,” katanya.
Saat ini, rata-rata Mustafa mendapat 7 ekor tuna per kali melaut.

Ikan yang didapat biasanya dijual ke industri yang mengolah tuna. Untuk
kualitas tuna terbaik (grade A), harganya saat ini mencapai Rp 38.000
per kilogram. Jumlah tangkapan ikan sendiri saat ini tengah menurun.

*Ramah lingkungan*

Cara penangkapan dengan /handline/, seperti yang dilakukan Mustafa,
memiliki selektifitas lebih tinggi daripada jaring dan rawai
(/longline/). Selektifitas alat pancing membantu meminimalkan ikut
terpancingnya spesies yang tak menjadi target (/bycatch/).

Salah satu permasalahan yang mengemuka dalam penangkapan tuna
adalah /bycatch/ penyu. Penentuan alat pancing beserta jenis mata kail
yang tepat sangat membantu untuk meminimalkan/bycatch/ ini.

Alat pancing dengan layang-layang disebut juga /kite line/. Sebenarnya,
cara pancing ini bukan hal baru tetapi telah diterapkan oleh nelayan di
Jakarta, Banten, serta Sulwesi. Biasanya, nelayan yang menggunakannya
adalah nelayan dengan kapal kecil.

8 Teknik Cara Memasang Umpan Soft Lure




Dalam Memancing, umpan merupakan bagian terpenting yang perlu
diperhatikan. Berikut beberapa teknik memasang umpan dan penjelasannya:


*1. Texas Rig*



Teknik memasang umpan cara Texas kemungkinan akan mendapatkan lebih banyak ikan
bass dibanding dengan teknik lainnya. Teknik ini terbukti unggul saat
ikan bersembunyi di tempat tertutup, penetrasi medan yang keruh dimana
hanya beberapa umpan yang sanggup melakukannya. Kemungkinan ini
merupakan umpan yang ‘bebas sangkutan’ yang pernah digunakan, teknik
tersebut digunakan untuk menarik ikan keluar dari tumbuhan yang lebat,
semak belukar, dibawah dermaga dan diantara kayu-kayuan. Henjutan keatas
secara perlahan kemudian turunkan serta berhenti sejenak sebelum benang
digulung kembali merupakan cara yang paling efektif untuk menarik
perhatian ikan.

*2. Carolina Rig*




Teknik memasang umpan cara Carolina bisa dipakai untuk memancing ikan bass di
air dangkal dan dekat dengan tumbuhan air , tetapi lebih efektif di air
dalam yang jauh dari daerah yang tertutup rapat oleh tumbuhan air
seperti batas tumbuhan, lubang dan di pinggiran tumbuhan air. Cobalah
menggunakan pemberat dari kuningan dari pada timah untuk mengeluarkan
suara yang keras saat mengenai kayu atau bebatuan. Gulung benang/kenur
dengan cara menarik secara perlahan dan sebentar-bentar menyentuh dasar.
Umpan terapung akan berenang dan naik turun dibelakang pemberat,
sedangkan umpan tenggelam akan bergerak dengan cepat di dasar.

*3. Drop-Shot Rig*


 

Walaupun awalnya diciptakan untuk ikan bass, teknik drop-shot ini juga berhasil
menangkap spesies lainnya seperti ikan walleye dan panfish. Teknik ini
umumnya digunakan untuk mancing secara vertikal dibawah kapal dan di air
yang dalam. Teknik tersebut menempatkan sebuah umpan berjarak tertentu
dari dasar, sehingga bergerak secara sempurna dan horizontal di air.
Applikasi yang sangat bagus tersebut terbukti unggul bila dipakai untuk
mancing di daerah yang kecil yang dapat menarik ikan. Posisikan pemberat
menyentuh dasar dan goyangkan ujung joran secara perlahan untuk membuat
umpan bergoyang. Baik melempar maupun ngacar, diamkan sejenak umpan
sesering mungkin sebelum menggeser pemberat beberapa kaki.

*4. Wacking Rig*




Teknik memasang umpan yang sangat sederhana-apa yang anda butuhkan
hanyalah sebuah kail dan sebuah umpan lembut-tetapi bisa sebanding
dengan emas. Teknik ini memerlukan umpan lunak yang tidak dipasangi
pemberat dan hanya memasang mata kail menembus bagian tengah umpan.
Presentasi ringan ini akan jatuh secara perlahan di pinggiran tumbuhan
air yang dangkal dan ke dalam kantong-kantong. Cara terbaik untuk
mempersembahkan teknik ini adalah dengan menarik secara perlahan dan
diamkan, yang menyebabkan umpan terlipat, mengelepak, dan bergetar saat
jatuh ke bawah. Umumnya, umpan lunak berbentuk lurus dan panjang
digunakan untuk teknik pemasangan ini, tetapi bentuk lain juga terbukti
efektif. Penambahan berat dengan teknik ini memungkinkan anda mencapai
ikan di air yang lebih dalam. Juga boleh dicoba memakai pelampung dengan
teknik ini.

*5. Rigging Soft Jerkbaits*



Beberapa pemancing mengalami kesulitan untuk belajar memasang dan
mancing dengan umpan lunak. Teknik memasang umpan yang betul sangatlah
penting untuk memberikan gerakan umpan yang berenang dengan cepat, acak
dan sulit diprediksi-seperti halnya ikan kecil yang dijadikan umpan-yang
sangat menggoda ikan bass maupun ikan pertandingan lainnya. Umpan Soft
Jerks baik digunakan kala mancing di daerah yang dipenuhi oleh tumbuhan
air dan terdapat lubang-lubang atau kantong-kantong, disekitar dermaga,
dan area bebatuan. Teknik ini dapat dijalankan dengan menggulung benang
secara perlahan disertai dengan sentakan untuk meniru ikan kecil yang
ketakutan, atau dikarau dengan cepat dengan henjutan joran untuk
memperoleh reaksi sambaran.

*6. Jig Rig*




Walaupun banyak pemancing yang tidak memikirkan cara tersebut, jig adalah juga
sebuah teknik ikatan sebuah mata kail yang beralur dan dicetak dengan
pemberat secara permanen pada ujung kail. Jig merupakan ikatan yang
paling terkenal yang pernah dipakai dalam memancing. Jig dapat
dipasangkan dengan umpan plastik lunak berbagai bentuk dan model yang
dapat anda pikirkan, termasuk bentuk cacing, udang, pipa, kepompong,
kadal-kemudian sesuaikan dengan ukuran jig untuk menyeimbangkan dengan
umpan yang digunakan. Lemparkan jig pada areal air yang terbuka,
gundukan dan titik-titik tertentu, atau lemparkan di sekitar tanaman air
yang dangkal. Lambungkan jig naik turun di dasar atau berenang di tempat
terbuka. Bereksperimen dengan aksi-aksi untuk mendapatkan cara mana yang
terbaik untuk setiap situasi anda.

*7. Rigging a Tube*




Umpan berbentuk pipa merupakan umpan lunak yang terkenal lebih dari 25 tahun.
Sulit untuk mengatakan mirip apakah sebuah umpan berbentuk pipa tersebut
mencoba meniru, tetapi umpan tersebut benar-benar bisa digunakan untuk
memancing ikan. Umpan berbentuk pipa sangatlah serbaguna dan dapat
digunakan untuk mancing dengan aksi-aksi yang berbeda dan berbagai cara
mengikatnya-seperti Carolina, Texas, dan drop-shot rigs, bisa digunakan
pada jig atau kail (baik dengan maupun tanpa pemberat), dan bahkan gaya
wacky, atau dengan kail, jig, pemberat dan yang dapat bergetar yang
didesain khusus untuk umpan berbentuk pipa. Umpan berbetuk pipa bisa
digunakan sepanjang tahun, tetapi keistimewaan mereka terletak pada
peragaan saat kondisi sulit, terutama pada masa ikan bertelur dan saat
suhu air menjadi agak dingin di musim gugur. Lemparkan umpan ini
disekitar dermaga, tumbuhan air atau semak yang tertutupi kayu,
pergunakan umpan ini untuk melewati bongkahan dan hamparan tumbuhan air
atau digunakan untuk mancing ikan dasar dengan menggunakan pemberat.

*8. Float Rigs*




Biasanya secara tradisional, teknik mancing dengan pelampung selalu menggunakan
umpan hidup, sedangkan persembahan umpan lunak palsu seperti jig yang
dipasang dengan umpan berbentuk kepompong berekor keriting, pacat atau
ulat wacky-rigged juga bisa digunakan dalam situasi di mana ikan sedang
makan dengan sangat agresif. Satu buah umpan lunak mungkin bisa
menangkap beberapa ekor ikan, suatu keuntungan besar dibandingkan dengan
umpan hidup yang perlu diganti setiap kali mendapatkan ikan atau umpan
dicuri oleh ikan. Umpan lunak dapat dipasang di bawah pelampung yang
terpasang mati atau pelampung yang bisa bergerak bebas, yang
memungkinkan kedalaman umpan dapat disesuaikan dengan mengatur stopper
pelampung. Ini dikarenakan umpan biasanya suka berada di tempat
tertutup, teknik menggunakan pelampung sangat efektif digunakan pada
daerah yang tidak begitu banyak tumbuhan air, di sepanjang pinggiran
tumbuhan air dan di atas gundukan –gundukan atau daerah-daerah yang
dangkal. Juga bisa digunakan untuk mancing di sungai-sungai, di tepi
sungai dan pertemuan arus. Perlakukan umpan lunak dengan aksi henjutan
perlahan dan berhenti.

*9. Spinner Rigs*




Biasanya secara tradisional, teknik mancing dengan spinner rig selalu
menggunakan umpan hidup, umpan lunak palsu juga bisa digunakan saat
ikan-ikan dalam keadaan agresif atau ketika kumpulan ikan-ikan kecil
mencuri umpan hidup. Semakin jarang umpan yang dicuri berarti semakin
sedikit waktu untuk mengganti umpan dan berarti semakin banyak waktu
buat menangkap ikan.

Cara Mancing Ikan Bandeng


Mancing ikan bandeng bagi sebagian orang sangat mengasikkan karena
memiliki sensasi tersendiri. Dikala laut sedang kurang baik, mancing
ikan bandeng di kolam atau di tambak bisa menjadi alternatif mengobati
rasa rindu untuk mancing.


*Sekilas Mengenai Ikan Bandeng*

Bandeng, bahasa Latin : Chanos chanos atau bahasa Inggris : milkfish
adalah sebuah ikan yang merupakan makanan penting di Asia Tenggara. Ikan
ini merupakan satu-satunya spesies yang masih ada dalam familia Chanidae
(kurang lebih tujuh spesies punah dalam lima genus tambahan dilaporkan
pernah ada).

Mereka hidup di Samudra Hindia dan menyeberanginya sampai Samudra
Pasifik, mereka cenderung bergerombol di sekitar pesisir dan pulau-pulau
dengan koral. Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut untuk 2-3
minggu, lalu berpindah ke rawa-rawa bakau, daerah payau, dan kadangkala
danau-danau. Bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa
berkembang biak.

Ikan muda ini dikumpulkan dari sungai-sungai (disebut nener) dan
diternakkan di tambak-tambak. Di sana mereka bisa diberi makanan apa
saja dan tumbuh dengan sangat cepat. Setelah cukup besar bandeng
biasanya dijual segar atau beku, serta dikukus atau diasap.

*Peralatan Mancing Ikan Bandeng*
Sebelum pergi ke kolam atau tambak, sebaiknya lakukan pengecekan
terhadap peralatan mancing ikan bandeng yang akan kita gunakan.
Peralatan utama mancing ikan bandeng sebagai berikut:

  * Joran/Rod: Joran yang digunakan mancing bandeng biasanya berukuran
    150cm hingga 180cm dengan action medium serta rating kenur 3-18lbs.
  * Reel: Untuk mancing bandeng reel yang digunakan biasanya seri 1000-4000.
  * Line: Line yang digunakan untuk mancing ikan bandeng monofilament:
    2lbs-20lbs atau PE 1 – PE 2.
  * Kail: Kail yang digunakan untuk mancing bandeng biasanya no 3, 4,
    atau 5.
  * Timah Pemberat: Pemberat dari timah bulat nomor 4 atau timah melinjo
    biasanya digunakan pemancing bandeng.
  * Stoper: Bawa stopper secukupnya pada saat mancing bandeng.

*Umpan*

Biasanya umpan yang digunakan untuk mancing bandeng tergantung dari
pemberian pakan oleh petani tambak di daerah bersangkutan. Amati jenis
pakan tersebut. Ada beberapa jenis umpan yang umum di gunakan untuk
mancing bandeng:

  * Roti Reject/Roti ex pabrikan. Caranya cukup di ulir di matakail.
  * Pellet merah ikan KOI. Caranya bisa di seduh air panas saja atau di
    campur (kocok) dengan telur mentah (bebek atau ayam). Tetapi jangan
    di bejek. Biarkan seperti benntuk aslinya (butiran) pellet.
    Cantolkan pellet di matakail 1 s/d 3 butir.
  * Pellet olahan: pellet coklat, sarden, essen teggiri/choya.
  * Undang: cantolin aja udang kupas di kail.
  * Lure : minnow, popper, mute/penghapus pensil merah.

*Perlengkapan Lain*

Perlengkapan lain yang perlu dipersiapkan atau dibawa untuk menambah
kenyamanan kita dalam memancing ikan bandeng, antara lain:

  * Bawa Sunblock (lotion), Topi (kalo perlu payung yg bisa ditancapkan
    ditanah), Kaos lengan panjang, Kacamata Hitam.
  * Kalo musim hujan bawa raincoat (jas hujan)
  * Bawa minimal 2 joran, jika ada masalah seperti kusut dengan
    pemancing lain, putus atau lainnya, anda tidak kehilangan moment strike.
  * Bawa Minum yang banyak, supaya tidak dehidrasi
  * Siapkan Kain Lap atau sarung tangan, supaya ikan bandeng yang kita
    dapat tidak mudah lepas. Sarung tangan bisa anda pakai ditangan
    sebelah kiri/kanan sedangkan tangan yang lain untuk memegang joran
    atau memasang umpan.
  * Bawa uang yang cukup, jika anda sedang mujur strike, dompet anda
    bisa terkuras, umumnya memancing ikan bandeng dibayar dengan cara
    kilo-an.

*Rangkaian Pancing*
Dalam mancing bandeng, ada 2 rangkaian pancing yang umum digunakan oleh
pemancing ikan bandeng:

  * Rangkaian: kail – stopper – timah bolong – stopper – stopper –
    pelampung – stopper. Jika ikan lagi makan diatas atau dibawah, ya
    tinggal geser-geser stopper aja.
  * Rangkaian glosoran urutan: timah – kail – stopper – pelampung – stopper.

Selain itu kadang-kadang pemancing menggunakan teknik casting dengan
rangkaian seperti gambar dibawah:



*Saat Baik Mancing Bandeng*
Cuaca tidak mendung alias cerah, umumnya jika tidak ada sinar matahari,
ikan bandeng kurang bernafsu/malas. Jam yang baik untuk memancing
bandeng jika sinar matahari sudah menyorot adalah sekitar jam 9 pagi
hingga 12, setelah itu ikan agak sulit makan dan mulai bangun makan lagi
sekitar jam 3 sore. Ikan bandeng tambak hidup di air payau, jika habis
turun hujan bisa menyebabkan air tawar menjadi lebih banyak dari pada
air asinnya. Menyebabkan nafsu makan ikan bandeng menjadi berkurang,
umpan sehebat apapun jika ikan kurang nafsu makan. Jangan terlalu
berharap strike bisa cepat. Pasang surut air laut juga berpengaruh, saat
sedang surut biasanya kedalaman air di tambak terlalu rendah sehingga
ikan bandeng rada sulit dipancing. Solusinya coba cari lokasi yang
memiliki kedalaman tambak yang cukup dalam.

*Tips Mendeteksi Keberadaan Ikan Bandeng*
Ikan bandeng biasanya menelusuri kolam/tambak dengan bergerombol,
seringnya melewati pinggir kolam. Tidak seperti memancing ikan mas, kita
harus sering berpindah posisi jika umpan yang kita lempar tidak disentuh
ikan bandeng dengan waktu yang cukup lama. Perhatikan kecipakan ikan
bandeng, biasanya disanalah mereka berkumpul.

Teknik Casting Untuk Mancing Cumi




Untuk mancing cumi dengan memakai teknik casting, maka hal yang perlu
disiapkan sebelumnya adalah umpannya yakni Capela. Siapkan terlebih
dahulu capela yang berukuran 2.0–3.5. Ukuran kecil adalah untuk cumi
kecil dan size besar juga untuk cumi yang besar. Tetapi perbanyak ukuran
pertengahannya yakni 2.5 sebab ini ukuran rata-rata yang bisa ngangkut
cumi besar dan kecil.


Bila anda mancing cumi menggunakan capela yang kecil sekalipun, ada
kemungkinan mendapatkan cumi yang besar. Tetapi hal ini kadang jarang
terjadi, terutama disebabkan sering lepasnya cumi besar tersebut.
Biasanya sih, hanya persoalan kurang sabar saja.

Mancing cumi memang dibutuhkan kesabaran yang tinggi. Sebab bila anda
menariknya keras dan kasar, maka bisa lepas akibat tentakelnya sang cumi
terputus. Jadi tariklah pelan tapi mantap.

Ada juga tambahan sedikit mengenai umpan capela ini, yaitu masalah berat
dan warna. Akan lebih bagus bila capela yang mengandung GID atau fosfor.
Sebab sangat baik bila mancing cumi dilakukan di malam hari. Tak lupa
carilah yang tipe untuk laut dalam, alias berat.

capella/squid jig


*Teknik Casting Untuk Mancing Cumi*
Lempar jauh capela pada spot yang dituju. Tunggulah beberapa detik
sampai perkiraan mencapai kedalaman dasar lalu tariklah pelan-pelan.
Sesekali genjotlah perlahan dan jarang-jarang untuk mencari perhatian.

Anda bisa juga melakukannya dengan cara seperti main yoyo, apalagi bila
berada di daerah karang. Bila dalam 30 menit tidak ada tarikan, maka
carilah lokasi lainnya.

Syarat sukses untuk mancing cumi teknik casting ini adalah perlu
perhatian pada kedalaman 4-10 meter di daerah karang, arusnya tidak
terlalu kencang, berkarang, kondisi air jernih. Bila telah mendapatkan
spot yang bagus, segera turunkan jangkar dan dapatkan puluhan strike.

Bagaimana Cara Memancing Belut?




 

Belut, hewan yang satu ini selain mengandung protein yang tinggi dan
enak untuk dijadikan kudapan, belut juga kerap dimanfaatkan sebagai
umpan mancing. Belut dalam bahasa latin disebut /monopterus albus/.
Belut termasuk ikan yang tinggal di perairan tawar, meski hidup di air,
ia memiliki kelebihan dapat mampu bertahan hidup dengan kondisi oksigen
yang rendah sekalipun. Sama dengan ikan lele dan ikan gabus.


Belut termasuk dalam jenis ikan karnivora, ia adalah predator sejati.
Makanannya adalah udang, moluska, ikan-ikan yang kecil, serta cacing.
Biasanya memancing belut memakai umpan cacing tanah, selain terkenal
awet dan tidak mudah hancur saat digigit ikan, cacing tanah juga mudah
sekali dicari.

*Habitat Belut*
Umumnya habitat belut yaitu di tempat berair dan berlumpur, bisa di
sawah, irigasi, selokan atau pinggir sungai. Belut sawah umumnya kecil
dan ramping, sedangkan belut pinggir kali biasanya berukuran jumbo.

*Ciri-ciri lubang Belut*


  * Bagian permukaan lubang bulat dan smooth. Kalau lubangnya tidak
    bulat (pipih atau tidak beraturan) isi lubang kemungkinan kepiting
    air tawar.
  * Lubang belut umumnya terendam air atau setengah becek.
  * Selain itu pastikan juga ada pergerakan naik turun pada air di dalam
    lubang itu.
  * Ada makanan alami disekitar habitatnya berupa ikan-ikan kecil
    (berenyit, bungkreung, dll).

*Pancing Belut*
Alat pancing belut biasanya sudah tersedia di kios-kios pancing. Atau
anda bisa membuatnya sendiri dengan kawat baja dari bagian dalam ban
bekas, kawat baja memiliki tekstur lentur dan kuat sehingga tidak mudah
bengkok. Bisa juga kita buat sendiri dengan kail yang agak tebal, kuat
dan tajam. Kenur dipilin dua lapis persis seperti tali tambang, sehingga
teksturnya kaku. Panjang kenur minimal 50 cm. Setelah anda masukkan
pancingnya anda tidak akan membutuhkan waktu lama untuk mengetahui
pancing anda dimakan atau tidak. Kalau pancing anda langsung ditarik
dengan kuat mundur berarti belutnya besar, tapi jika pancing anda
diputar-putar di dalam berarti belutnya kecil.

*Umpan*
Cacing tanah, ikan kecil (beurenyit/bungkreung) atau kodok kecil yang
masih berekor /(berudu)/. Masukkan kail berumpan dengan
diplintir-plintir halus masukan pelahan ke dalam lubang. Respon umumnya
cepat kalo identifikasi awal tepat bahwa ini lubang belut.

Kalo mau mancing ukuran jumbo, lebih baik mancing di pinggiran sungai
yang banyak sampah organik dan berlumpur juga banyak sampah ranting kayu
atau bambu. Dijamin heboh dan tarikannya nggak kalah dengan GT.
Hati-hati keliru lubang uler air. Kalau yang didapat belut lindung/ Moa,
hati-hati ketika akan melepas kail, biasanya agak galak dan mengigit.
Lindung atau Moa biasanya ada ciri seperti daun telinga di bagian kepalanya.


Teknik Fight & Cara Menaklukan Ikan




Dalam memancing, pengetahuan akan teknik-teknik memancing sangatlah
penting untuk kesuksesan memancing dan menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan. Berkembangnya beragam teknik mancing di perairan tawar dan
laut sudah sangat pesat dibanding dulu, karena semakin meningkatnya
ketertarikan terhadap kegiatan ini. Memancing bukan hanya sekedar hobi
tapi juga sebagai sarana olahraga dan rekreasi.

Memancing akan terasa sangat mengasyikan ketika terjadi strike oleh ikan
besar. Tetapi tidak jarang kita gagal untuk mengangkat ikan tersebut ke
daratan alias lepas atau bahkan terjadi putusnya senar pancing. Oleh
karen itu selain tentunya piranti yang memadahi, juga diperlukan teknik
khusus ketika terjadi strike ikan besar. Meskipun kadang keberuntungan
juga menentukan.

Pertama kali yang harus kita lakukan ketika terjadi strike adalah
posisikan joran tetap tegak dan gulung reel secepat mungkin. Setelah itu
atur setingan drag pada reel agar senar bisa tertarik keluar oleh ikan.
Hal ini dilakukan agar senar tidak terlalu terbebani sehingga tidak
mudah putus. Selain itu hal ini bisa membuat ikan kehabisan tenaga.

Menaklukkan ikan /(fight)/ adalah saat yang paling kritis, gerakan ikan
yang berontak dapat melebihi kekuatan putus kenur /(breaking strain)/
sehingga dapat menyebabkan kenur putus. Setel drag pada posisi setengah
dari posisi mati (terkunci penuh) atau sesuai perkiraan si pemancing
sendiri, jangan sekali-kali posisi drag dalam keadaan terkunci penuh.
Biarkan ikan yang terpancing melarikan kenur. Arahkan joran berlawanan
dengan arah lari ikan.

Bila ikan merubah arah, segera gulung ril, coba menambah tekanan drag.
Namun bila tenaga ikan masih besar, kurangi posisi drag dan biarkan ikan
kembali melarikan kenur. Ubah segera posisi joran bila ikan berusaha
lari ke arah lain. Posisi joran harus selalu berlawanan dengan arah
ikan. Tidak usah panik, lakukan gerakan tarik ulur ini secara sabar
terutama untuk ikan yang berukuran besar.

Aksi reaksi joran dan tekanan drag pada saat kenur terulur akan membuat
ikan terkuras tenaganya. Saat itu pemancing dapat berinisiatif
memperpendek jarak, segera gulung kenur dengan gerakan memompa. Yakni
dengan cara memutar gagang ril dengan cepat dibarengi dengan menurunkan
posisi joran ke arah depan hingga sejajar dengan permukaan air. Kemudian
angkat joran dengan gerakan siku, dan kembali lakukan pemompaan.

Bila ikan telah dekat, pemancing harus ekstra hati-hati terhadap gerakan
tiba-tiba ikan yang berontak, yang penting posisi drag ril jangan sampai
terkunci penuh supaya kenur dapat terulur saat ikan kembali menjauh.
Tidak perlu terburu-buru saat meng-konter perlawanan ikan Mas
besar, lakukan dengan sabar dan gunakan perasaan dalam
menghadapi perlawanannya. Jangan berusaha melawannya bila ikan
masih berontak, mainkan saja dengan hati-hati untuk mengurangi tenaganya.

Posisikan tubuh senyaman mungkin, jangan sampai justru tenaga pemancing
yang terkuras. Perhatikan terus kondisi ikan sampai terlihat tanda-tanda
ikan akan menyerah. Bila ikan telah mendongak segera arahkan ke seser.
Adakalanya posisi pemancing saat ikan telah menyerah, joran dalam
keadaan terangkat tinggi. Pertahankan saja posisi tersebut, tidak perlu
berusaha menggulung ril untuk menepikan ikan, tapi bergeraklah mundur
beberapa langkah sampai ikan dapat dengan mudah diserok.

Kesabaran juga dibutuhkan ketika fight, karena jika kita bernafsu untuk
menaikkan ikan, yang terjadi justru ikan dapat terlepas atau putusnya
senar, bahkan mungkin juga joran kita yang patah. Ketika menaikkan ke
daratan, siapkan dulu jaring atau peralatan yang lain untuk membantu
menaikkan ikan.

Mancing kerapu, Mudah dan Menyenangkan.




Ikan kerapu dalam bahasa latin merupakan ikan yang memiliki banyak
saudara dan berada dalam /subfamily/ /Epinephelinae/, ikan kerapu
sebenarnya terdiri dalam beberapa spesies, namun karena umumnya
bentuknya hampi sama hampir tidak bisa dibedakan jenis spesiesnya
apalagi saat dipancing. Perbedaan dari setiap spesies mungkin hanya dari
warnanya saja dan beberapa corak tubuh saja.


Ikan kerapu memiliki bentuk tubuh yang gelap dengan totol diseluruh
tubuh, ikan ini menggunakan totol tubuhnya sebagai /kamuflase/ atau
tipuan pada saat ia berburu makanannya. Ikan kerapu merupakan ikan
karang dan jarang sekali berenang jauh, ikan kerapu di perairan karang
makan ikan, gurita, kepiting dan lobster. Cara makan ikan ini cukup unik
yakni dengan menunggu mangsanya mendekat dengan penyamaran /kamuflase/
yang tepat. Dan setelah mangsanya mendekat ia akan menyedot mangsa
tersebut dengan kekuatan mulutnya yang rahangnya besar, ikan kerapu
memakan utuh ikan yang menjadi makanannya dan tidak mencabiknya. Dalam
berburu ikan jarang sekali ikan ini berenang dengan cepat untuk
menangkap mangsanya, ia hanya menunggu mangsanya mendekat untuk memakannya.

Untuk memancing ikan kerapu biasanya para pemancing menggunakan cara
memancing dalam. Memancing dalam maksudnya memancing dengan menggunakan
perahu serta dalam memancing menggunakan tali senar yang panjang untuk
memasang umpan di dasar karang. Jika anda menggunakan perahu untuk
memancing ikan ini, panjang senarnya harus cukup menjangkau kedalaman
air sampai di dasar lautan, karena di lokasi ini tempat tinggalnya ikan
kerapu.

Umpan yang bisa anda gunakan untuk memancing kerapu adalah makanan
alaminya di perairan laut, biasanya para pemancing menggunakan umpan
daging gurita atau cumi-cumi yang dipotong kecil-kecil. Umpan lain
adalah udang segar, sebenarnya ikan kerapu termasuk ikan yang rakus
dalam mencari makanan, sehingga jenis umpan apa saja ikan ini mau. Namun
yang terbaik dalam memancing ikan kerapu adalah cumi-cumi. Umpan
tersebut dipasang pada mata pancing berukuran besar dengan jumlah kail
3-4 buah dalam 1 rangkaian senar.

Memancing ikan kerapu bisa dilakukan di pinggiran pantai, maupun di
perairan yang cukup dalam dengan menggunakan perahu. Untuk mencari
lokasi memancing ikan kerapu anda harus mencari daerah yang memiliki
terumbu karang yang cukup banyak, karena terumbu karang merupakan
habitat alami ikan ini. Untuk anda yang tidak mengerti lokasi memancing
ikan ini sebaiknya bertanya dulu pada nelayan setempat, atau orang yang
mengetahui keberadaan terumbu karang.

Di beberapa daerah di Indonesia para nelayan menandai lokasi terumbu
karang dengan membuat rumpon disana. Di lokasi rumpon ini ditambatkan
tali yang bisa digunakan oleh perahu pemancing untuk ditambatkan. Memang
untuk bisa memancing ikan kerapu dibutuhkan survey tempat dahulu, karena
jika lokasi tanah di dasar lautan berpasir, ikan ini jarang ada.

Monday, October 13, 2014

Memilih Joran Fly Fishing Untuk Pemula




Memilih joran fly fishing tidaklah rumit. Sama seperti saat memilih joran untuk
teknik mancing yang lainnya. Ada banyak pilihan dan merk tentunya tetapi
pada dasarnya ada tiga hal yang harus diperhatikan secara khusus yakni
rod /“weight”/, panjang joran dan action joran. Untuk mengawali belajar
fly fishing, rod /“weight/” yang paling fleksibel adalah nomor 6-7
karena selain bisa dipakai untuk freshwater, joran nomor ini juga masih
bisa dipakai untuk mancing spesies saltwater ukuran kecil. Kecuali Anda
akan fokus pada freshwater fishing maka joran nomor 5-6 bisa dijadikan
pilihan utama Anda.


Panjang joran fly fishing yang tersedia di pasaran antara 7 sampai 10
feet. Paling banyak diproduksi adalah yang 9 feet. Untuk memilih panjang
joran yang tepat kita perlu mengingat kondisi mancing yang kemungkinan
besar akan sering kita temui. Jika areal mancing yang akan sering dituju
banyak sangkutan baik semak ataupun bangunan, maka joran yang pendek
lebih cocok. Joran pendek juga lebih ringan sehingga pemancing tidak
mudah lelah.

Konsekuensinya jarak kasting dengan joran pendek menjadi tidak begitu
jauh. Begitupun sebaliknya. Jika areal mancing kita cenderung terbuka
atau lapang dan tidak banyak sangkutan maka joran yang panjang lebih
cocok. Memang joran panjang lebih berat tetapi jarak kastingnya pun bisa
lebih jauh. Paling aman adalah memilih joran yang panjangnya 9 feet yang
cenderung bisa digunakan dimana saja.

Piranti yang pas akan membantu pemula di fly fishing lebih cepat
mempelajari teknik ini. Fly rod ada yang 2, 3, 4 dan bahkan 5 section.
Secara performance banyaknya section tiap joran sebenarnya tidak terlalu
berpengaruh pada performa joran. Hanya saja untuk kepraktisan joran
yang terdiri dari 3 atau 4 section memang lebih unggul karena
bisa dibawa kemana-mana dengan lebih mudah. Joran dengan section 3
atau 4 juga sangat cocok untuk memancing ikan-ikan kecil di
perairan tawar. Sementara joran dua section lebih pas jika digunakan
di estuary dan saltwater dimana ukuran dan tenaga ikan cenderung lebih
besar.

Mengenai action joran. Ada tiga jenis action yang dimiliki oleh fly rod,
yaitu :  slow, medium, dan fast.

/Slow action rods/ jika terkena beban akan melengkung di bagian yang
dekat dengan fly reel. Istilahnya dalam fly fishing adalah /“whippy”./
Joran jenis ini tidak bisa diharapkan untuk menghasilkan jarak kasting
yang jauh. Lalu /medium action rods/ akan melengkung di tengah-tengah joran.

/Fast action rods/ atau yang juga disebut “stiff” jika mendapat beban
akan melengkung di sepertiga bagian ujung joran. Joran fast action
memiliki lifting power yang besar dan juga mudah menghasilkan jarak
kasting yang jauh. Secara umum pemula harus memilih fast action rod
karena selain mudah dipakai kasting jarak yang dihasilkan pun cukup jauh.

Bahan joran saat ini kebanyakan telah dibuat dari bahan graphite yang
terkenal sangat kuat, ringan dan juga sangat akurat saat dipakai
kasting. Tentunya joran ini juga sangat cocok untuk pemula. Yang juga
harus diperhatikan saat membeli joran adalah garansi yang ditawarkan
oleh pembuatnya. Membeli joran murahan mungkin terlihat lebih ekonomis
tetapi sebenarnya tidak demikian.

Teknik Memancing Cakalang Nelayan Tradisional.



*Huhate (Pole and Line)*
Pole and line yaitu pancing yang digunakan untuk menangkap ikan-ikan
cakalang, tuna, tongkol, pancing ini terdiri dari joran, tali pancing
dan umpan. Dioperasikan secara bersama di atas kapal. Pole and line
biasa disebut dengan “huhate” sebagai penangkap ikan alat ini sangat
sederhana desainnya, hanya terdiri dari joran, tali, dan mata pancing.
Tetapi sesungguhnya cukup kompleks karena dalam pengoperasiannya
memerlukan umpan hidup untuk merangsang kebiasaan menyambar mangsa pada
ikan.


Sebelum pemancingan, dilakukan penyemprotan air untuk mempengaruhi
visibility ikan terhapap kapal atau para pemancing. Adanya faktor umpan
hidup inilah yang membuat cara penangkapan ini menjadi agak rumit. Hal
ini disebabkan karena umpan hidup harus sesuai dalam ukuran dan jenis
tertentu, disimpan, dipindahkan, dan dibawa dalam keadaan hidup. Ini
berarti diperlukan sistem penangkapan umpan hidup dan desain kapal yang
sesuai untuk penyimpanan umpan supaya umpan hidup dapat tahan sampai
waktu penggunaannya. Secara umum alat tangkap pole and line terdiri atas
joran (bambu atau lainnya) untuk tangkai pancing, /polyethylene/ untuk
tali pancing dan mata pancing yang tidak berkait terbalik.

Terdapat beberapa keunikan dari alat tangkap huhate. Bentuk mata pancing
huhate tidak berkait seperti lazimnya mata pancing. Mata pancing huhate
ditutupi bulu-bulu ayam atau potongan rafia yang halus agar tidak tampak
oleh ikan. Bagian haluan kapal huhate mempunyai konstruksi khusus,
dimodifikasi menjadi lebih panjang, sehingga dapat dijadikan tempat
duduk oleh pemancing. Kapal huhate umumnya berukuran kecil. Di dinding
bagian lambung kapal, beberapa cm di bawah dek, terdapat sprayer dan di
dek terdapat beberapa tempat ikan umpan hidup. Sprayer adalah alat
penyemprot air.

Deskripsi alat tangkap pole and line ini adalah sebagi berikut:

  * *Joran /(galah)/*. Bagian ini terbuat dari bambu yang cukup tua dan
    mempunyai tingkat elastisitas yang baik. Yang umum digunakan adalah
    bambu yang berwarna kuning. Panjang joran berkisar 2 – 2,5 m dengan
    diameter pada bagian pangkal 3 – 4 cm dan bagian unjuk sekitar 1 –
    1,5 cm. Sebagaimana telah banyak digunakan joran dari bahan sintesis
    seperti plastik atau fibres.

  * *Tali utama /(main line)/*. Terbuat dari bahan sintesis
    /polyethylene/ dengan panjang sekitar 1,5 – 2 m yang disesuaikan
    dengan panjang joran yang digunakan, cara pemancingan, tinggi haluan
    kapal dan jarak penyemprotan air. Diameter tali 0,5 cm dan nomor
    tali adalah No 7.

  * *Tali sekunder*. Terbuat dari bahan monofilament berupa tasi
    berwarna putih sebagai pengganti kawat baja /(wire leader)/ dengan
    panjang berkisar 20 cm. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah
    terputusnya tali utama dengan mata pancing sebagai akibat
    gigitan ikan cangkalang.

  * *Mata pancing /(hook)/ yang tidak berkait balik*. Nomor mata pancing
    yang digunakan adalah 2,5 – 2,8. Pada bagian atas mata pancing
    terdapat timah berbentuk slinder dengan panjang sekitar 2 cm dan
    berdiameter 8 mm dan dilapisi nikel sehingga berwarna mengkilap dan
    menarik perhatian ikan cangkalang. Selain itu, pada sisi luar
    silender terdapat cincin sebagai tempat mengikat tali sekunder. Di
    bagian mata pancing dilapisi dengan guntingan tali rafia berwarna
    merah yang membungkus rumbia-rumbia tali merah yang juga berwarna
    sebagai umpan tiruan. Pemilihan warna merah ini disesuaikan dengan
    warna ikan umpan yang juga berwarna merah sehingga menyerupai ikan
    umpan.

Dalam pelaksanaan operasi dengan alat pole and line ini di samping
digunakan umpan tiruan berupa sobekan-sobekan kain, guntingan tali
rafia, ataupun bulu ayam juga digunakan umpan hidup. Umpan hidup ini
dipakai untuk lebih menarik perhatian ikan cakalang agar lebih mendekat
pada areal untuk melakukan pemancingan. Sedangkan dalam melakukan
operasi pemancingan digunakan pancing tanpa umpan. Hal ini bertujuan
untuk efisiensi dan efektifitas alat tangkap, karena ikan cakalang
termasuk pemangsa yang rakus. Hal ini sesuai dengan pendapat ayodhya
(1981) bahwa jika ikan makin banyak dan makin bernafsu memakan umpan,
maka dipakai pancing tanpa umpan dan mata pancing ini tidak beringsang
(tidak berkait).

*Umpan*


Umpan yang digunakan adalah umpan hidup, dimaksudkan agar setelah ikan
umpan dilempar ke perairan akan berusaha kembali naik ke permukaan air.
Hal ini akan mengundang cakalang untuk mengikuti naik ke dekat
permukaan. Selanjutnya dilakukan penyemprotan air melalui sprayer.
Penyemprotan air dimaksudkan untuk mengaburkan pandangan ikan, sehingga
tidak dapat membedakan antara ikan umpan sebagai makanan atau mata
pancing yang sedang dioperasikan. Umpan hidup yang digunakan biasanya
adalah teri /(Stolephorus spp.)/.

*Teknik*
Teknik operasi penangkapan ikan menggunakan pole and line yaitu:

Setelah semua persiapan telah dilakukan, termasuk penyediaan umpan
hidup, maka dilakukan pencarian gerombolan ikan oleh seorang pengintai
yang tempatnya biasanya dianjungan kapal, dan menggunakan teropong.
Pengoperasian bisa juga dilakukan didekat rumpon yang telah dipasang
terlebih dahulu. Setelah menemukan gerombolan ikan harus diketahui arah
renang ikan tersebut baru kemudian mendekati gerombolan ikan tersebut.
Sementara pemancing sudah harus bersiap masing-masing pada sudut kiri
kanan dan haluan kapal. Cara mendekati ikan harus dari sisi kiri atau
kanan dan bukan dari arah belakang.

Pelemparan umpan dilakukan oleh /bouy-bouy/ setelah diperkirakan ikan
telah berada dalam jarak jangkauan pelemparan, kemudian ikan dituntun ke
arah haluan kapal. Pelemparan umpan ini diusahakan secepat mungkin
sehingga gerakan ikan dapat mengikuti gerakan umpan menuju haluan kapal.
Pada saat pelemparan umpan tersebut, mesin penyomprot sudah difungsikan
agar ikan tetap berada didekat kapal. Pada saat gerombolan ikan berada
dekat haluan kapal, maka mesin kapal dimatikan. Sementara jumlah umpan
yang dilemparkan kelaut dikurangi, mengingat terbatasnya umpan hidup.
Selanjutnya, pemancingan dilakukan dan diupayakan secepat mungkin
mengingat kadang-kadang gerombolan ikan tiba-tiba menghilang terutama
jika ada ikan yang berdarah atau ada ikan yang lepas dari mata pancing
dan jumlah umpan yang sangat terbatas. Pemancingan biasanya berlangsung
15-30 menit.

Waktu pemancingan tidak perlu dilakukan pelepasan ikan dari mata pancing
disebabkan pada saat joran disentuhkan ikan akan jatuh keatas kapal dan
terlepas sendiri dari mata pancing yang tidak berkait. Berdasarkan
pengalaman atau keahlian memancing nelayan, pemancing kadang
dikelompokkan kedalam pemancing kelas I, II, dan III. Pemancing kelas I
(lebih berpengalaman) ditempatkan dihaluan kapal, pemancing kelas II
ditempatkan disamping kapal, dekat kehaluan, sedangkan pemancing kelas
III ke samping kapal agak jauh dari haluan. Untuk memudahkan
pemancingan, maka pada kapal Pole and Line dikenal adanya /”flying
deck”/ atau tempat pemancingan.

Pemancingan dilakukan serempak oleh seluruh pemancing. Pemancing duduk
di sekeliling kapal dengan pembagian kelompok berdasarkan keterampilan
memancing. Pemancing I adalah pemancing paling unggul dengan kecepatan
mengangkat mata pancing berikan sebesar 50-60 ekor per menit. Pemaneing
I diberi posisi di bagian haluan kapal, dimaksudkan agar lebih banyak
ikan tertangkap.

Pemancing II diberi posisi di bagian lambung kiri dan kanan kapal.
Sedangkan pemancing III berposisi di bagian buritan, umumnya adalah
orang-orang yang baru belajar memancing dan pemancing berusia tua yang
tenaganya sudah mulai berkurang atau sudah lamban. Hal yang perlu
diperhatikan adalah pada saat pemancingan dilakukan jangan ada ikan yang
lolos atau jatuh kembali ke perairan, karena dapat menyebabkan
gerombolan ikan menjauh dari sekitar kapal.

Hal lain yang perlu diperhatikan pada saat pemancingan adalah
menghindari ikan yang telah terpancing, jatuh kembali ke laut. Hal ini
akan mengakibatkan gerombolan ikan yang ada akan melarikan diri ke
kedalaman yang lebih dalam dan meninggalkan kapal, sehingga mencari lagi
gerombolan ikan yang baru tentu akan mengambil waktu. Di samping itu,
banyaknya ikan-ikan kecil di perairan sebagai /natural bait/ akan
menyebabkan kurangnya hasil tangkapan. Jenis-jenis ikan tuna, cakalang,
dan tongkol merupakan hasil tangkapan utama dari alat tangkap Pole and Line.

Friday, October 10, 2014

Cara Mancing Ikan Gurami





Gurame merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang berbadan pipih
lebar, di punggungnya yang berwarna sawo dan perutnya berwarna agak
kekuningan/keperakan. Ikan ini memiliki tingkat pertumbuhan yang agak
lambat namun ikan ini bisa hidup dengan baik meski tidak memerlukan air
mengalir. Gurame merupakan ikan yang memiliki sifat teritorial atau
menjaga daerah kekuasaannya. Memancing ikan ini harus memiliki teknik
tersendiri, baik mancing di kolam atau memancing di alam bebas. Di alam,
gurame hidup di sungai-sungai, rawa dan kolam, termasuk pula di air
payau, namun paling menyukai kolam-kolam dangkal dengan banyak tumbuhan.

*Sensasi Memancing Gurame*


Ikan gurame adalah jenis ikan herbivora yang memakan daun talas, daun
singkong atau pisang setengah matang. Namun pada saat memancing sering
kali memakai umpan hidup, seperti cacing, belalang, capung, kecoa,
laba-laba hingga jangkrik bisa digunakan. Selain itu menggunakan umpan
pelet yang diseduh dan diaduk dengan tambahan choya atau essen udang
bisa digunakan untuk memancing ikan ini. Namun banyak pemancing yang
menggunakan umpan jangkrik, belalang, capung dan lainnya dapat dikaitkan
di punggung agar bisa hidup dan agak awet bertahan hidup dan menarik
perhatian pemangsa.

Beberapa hal yang dapat diperhatikan saat memancing gurame adalah pilih
waktu pagi hari atau saat teduh. Memancing ikan ini membutuhkan keadaan
atau kondisi yang tenang, jangan berisik dan jangan terlalu banyak
gerakan, karena ikan gurame salah satu ikan yang sensitif. Beberapa
teknik yang dipergunakan saat penggunaan umpan seperti menggunakan cukup
satu pancing dan digantung berjarak lebih kurang 30 cm dari pelampung
dengan pemberat atau malah bisa membuat umpan mengapung di air.

Pilih spot melempar umpan di sekitar patok, ranting bambu atau area
teduh pepohonan karena biasanya ikan gurame adalah ikan yang teritorial
dan tempat mencari makan. Bila saat memakai umpan hidup ikan lama tidak
menyambar maka sedikit hentakan joran agar umpan lebih atraktif dan
menarik perhatian ikan. Gunakanlah rangkaian pancing dengan senar
PE/braided yang lebih kuat. Setelah ikan ini dapat ditangkap
berhati-hatilah dengan sirip ikan yang tajam akan berdiri dibarengi
dengan merontanya ikan. Pegang ikan dengan menggunakan kain atau sarung
tangan tebal, apabila mata kail tertelan ikan maka gunakan alat pelepas
kail untuk melepasnya.

*Umpan Mancing Gurame*

Brikut ini beberapa umpan yang biasa digunakan dalam memancing gurame
baik di kolam Harian, Kiloan dan Borongan:
1. Jangkrik
2. Belalang
3. Gaang
4. Laron
5. Cacing
6. Laba-laba
7. Ulat Bambu
8. Ulat Pisang/(Ulat sutra)/
8. Talas
9. Daun Singkong
10. Pelet Merah yang biasa untuk ikan koi ditambah santan kara. Haluskan
dulu pelet merahnya biar jadi bubuk terus tambahkan santan kara aduk
hingga membentuk pasta.

*Memancing Gurame Alam Liar*
Habitat gurame di alam liar terdapat di sungai-sungai yang kondisi
airnya masih bagus tanpa pencemaran, umumnya gurame liar bisa ditemui
berukuran besar. Beberapa jenis umpan hidup yang umumnya dipakai adalah
ulat daun pisang, ulat batang bambu, jangkrik, belalang dan capung.
Gunakan senar yang kuat dari bahan monofilamen yang berdiameter besar
maupun senar braided/PE.

Gunakanlah pancing berukuran jangan terlalu besar, contohnya ukuran
nomor 4 yang dipasangi rangkaian pancing sepanjang lebih kurang 10 cm
yang diikat pada kili-kili dan diberi pemberat/timah bolong di tengah
serta sebuah pelampung berjarak kira-kira 1 meter dengan kili-kili.

Memancing gurame di alam liar baiknya menggunakan sampan atau perahu
kecil demi mengurangi getaran akibat gelombang yang ditimbulkan karena
karakter gurame yang sensitif. Memancing gurame memerlukan kesabaran
mulai saat mencari spot, menunggu umpan disambar hingga penanganan ikan
saat strike. Di sinilah letak keunikan dan daya pikat memancing gurame
di alam liar maupun di kolam.

Cara Mendaratkan Ikan Yang Baik.



Untuk mengangkat ikan ke daratan, ada beberapa tehnik yang bisa
digunakan. Tehnik ini memungkinkan kita untuk menentukan apakah ikan
akan kita lepas/ release lagi atau akan dibawa pulang untuk diolah.


Yang pertama adalah tehnik */mouth pick-up/*, yaitu cara mendaratkan
ikan dengan memegang bibir ikan. Biasanya cara memegang bibir atau mulut
ikan ini menggunakan jempol dan jari telunjuk kemudian mengangkatnya
perlahan ke daratan. Tehnik ini cukup aman terhadap ikan yang akan kita
lepas kembali, karena tidak mengakibatkan luka pada ikan.

Tehnik yang kedua ialah tehnik */gaff landing/*, yaitu cara mendaratkan
ikan dengan menggunakan tombak ikan. Ikan yang sudah lemas dan sudah
dekat kemudian di gaet dengan menggunakan tombak ikan tersebut untuk
kemudian diangkat ke daratan. Jangan menggunakan tehnik ini jika anda
berniat untuk melepas kembali ikan tersebut. Karena penggunakan tombak
ikan ini jelas akan membuat ikan terluka semakin parah sehingga ikan
akan mati.

Berikutnya adalah tehnik */Netting/*, yaitu cara mendaratkan ikan dengan
cara di jaring. Tehnik ini banyak digunakan oleh para pemancing karena
lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu, tehnik ini juga aman untuk ikan
yang akan dilepas kembali.

Yang terakhir adalah */Eye pick-up/*, yaitu dengan cara menekan kedua
mata ikan sehingga ikan tidak berdaya dan mudah untuk mengangkatnya ke
daratan. Tehnik ini juga tidak boleh digunakan ketika kita akan melepas
ikan itu kembali ke air, karena tehnik ini jelas akan merusak mata ikan
dan bahkan bisa membuat ikan tersebut mati.

Teknik Melempar Lure Dengan Piranti Fly Fishing





Di antara berbagai teknik memancing, fly fishing dikenal unik lantaran
teknik ini membutuhkan kepiawaian si pemancing dalam melecutkan joran
dan membuat umpan tiruan. Sesuai dengan namanya, fly fishing berasal
dari kata flies yang berarti serangga. Dalam praktiknya, keasyikan
teknik ini terletak pada teknik melecutkan kail dan mendaratkan umpan di
air sehingga menyerupai flies sungguhan.


Kenapa disebut fly fishing? Sebab olahraga memancing jenis ini pada
awalnya identik menggunakan lalat/serangga sebagai umpan. Serangga atau
lalat atau bisa juga capung pada mulanya diikatkan pada kail
pancing yang tajam. Sedangkan pada teknik fly fishing masa kini, yang
lebih modern, penggunaan lalat atau serangga sebagai umpan sudah tidak
begitu popular lagi. Sekarang diganti dengan bulu-bulu yang diikatkan
sedemikian rapinya dengan aneka warnanya hingga menyerupai serangga.
Penggunaannya berdasarkan pada tipe airnya, tipe ikan dan arusnya.

Kekhususan fly fishing adalah karena pemancing dituntut mengenal
karakter ikan, tempatnya hidup, serta makanannya. Dari situ, baru
pemancing bisa membikin umpan tiruan yang bentuknya menyerupai makanan
ikan tersebut, serta cara memancingnya. Teknik roll cast wajib dikuasai
oleh semua fly fisherman dan wajib dikuasai terlebih dahulu oleh semua
pemula dalam fly fishing sebelum mereka berusaha untuk menguasai teknik
kasting yang lain yang lebih sulit dan kompleks.

Roll cast biasanya digunakan untuk casting di areal yang sempit atau
tempat yang tidak memungkinkan untuk dilakukannya kasting secara normal
/(back cast)/ misalnya areal di belakang pemancing banyak sangkutan
seperti pepohonan dan atau semak perdu, sungai atau kolam yang terlalu
kecil, dan lain-lain. Roll cast juga solusi untuk keperluan praktis
semisal meluruskan fly line sebelum pemancing melakukan back cast.

*Skema roll cast*




Bayangkanlah
Anda adalah sebuah jam dan fly rod Anda adalah jarum jamnya. Langkah
pertama untuk melakukan roll cast adalah dengan memposisikan fly rod
paralel dengan permukaan air. Lalu gerakan lengan Anda perlahan ke atas
menuju arah belakang, pada gerakan ini secara otomatis fly line akan
tertarik secara perlahan pula ke arah Anda. Hentikan gerakan lengan Anda
pada posisi jam satu. Pada posisi ini fly line akan berada persis di
samping telinga Anda (pemisah antara keduanya adalah fly rod).

Ayunkan lengan Anda dengan kuat ke depan persis seperti gerakan dalam
olahraga karate. Fly line akan tertarik meloncat ke arah depan. Lakukan
dalam posisi yang penuh tenaga tetapi lembut dan penuh irama agar
fly line meloncat sempurna ke depan tanpa lendutan yang terlalu
banyak serta menjangkau jarak yang jauh.

Teknik roll cast adalah teknik yang sangat mendasar dalam fly fishing.
Tetapi jangan sepelekan teknik “pemula” ini karena dengan roll cast
chance untuk mendapatkan strike dari ikan buruan kita pun tak kalah
besarnya dibanding mereka yang melakukan back cast.
Selamat mencoba!

Thursday, October 9, 2014

Tips Juara Mancing Galatama




Siapkah anda untuk jadi juara? Banyak para pemancing yang masih
beranggapan bahwa menjuarai suatu lomba mancing tergantung dari
rejekinya/(hoki)/. Tepiskan jauh-jauh hal tersebut, dan mulai saat ini
camkanlah bahwa keberuntungan hanya faktor pembantu saja. Mulailah
terapkan persiapan, teknik dan strategi mancing yang benar dalam
menghadapi lomba. Berikut dapat diikuti strategi, kiat-kiat, tips dan
trik dalam menghadapi lomba mancing. Jika anda mempunyai tips dan trik
yang menarik, jangan segan untuk membaginya pada pemancing lain.
**


*Persiapan*
Arti persiapan bagi pemancing punya arti yang luas. Dengan persiapan
yang matang, pemancing-pemancing handal mempersiapkan dirinya menghadapi
lomba. Hal-hal yang harus disiapkan tergantung jenis lomba dan
pemancingnya sendiri diantaranya yaitu :

*Persiapan Alat*

Pemancing yang baik mempersiapkan alat-alat pancingnya bukan disaat
waktu akan menghadapi lomba esok hari. Tetapi setelah pulang dari acara
mancing. Biasakan mulai kini untuk membersihkan alat-alat pancing
seperti joran, penggulung dan lain-lainnya, periksa kenur, rangkaian
pancing, pelampung dan aksesorinya, cuci bersih korang dan seser
kemudian gantung sewaktu menjemurnya. Semua itu dikerjakan sewaktu tiba
di rumah setelah pergi memancing. Simpan kembali peralatan pancing pada
tempat menyimpannya. Kita tidak perlu repot lagi jika sewaktu-waktu akan
berangkat mancing. Inilah yang sebenarnya disebut persiapan peralatan
mancing.

*Persiapan Umpan*

Jika kita hendak mengikuti lomba pada hari Minggu, maka sebaiknya
persiapkan bahan-bahan umpan yang tahan lama seperti ikan kalengan,
pelet dan sebagainya pada hari Jum’at. Sedangkan bahan umpan yang harus
segar olahannya misalkan ikan segar, belut atau kroto dapat disediakan
hari Sabtu menjelang malam. Karena kroto baru akan digunakan esok hari
maka untuk sementara dapat disimpan di kulkas pendingin. Pertama kali
pisahkan kroto dari kotoran lain dan semut-semut dewasanya. Tempatkan
kroto pada besek, tutup sebentar dengan kain atau kertas yang berwarna
putih.

Buang semut dewasa yang menempel di kain putih tadi lalu ulangi hingga
bersih. Taruh kroto ke dalam pendingin secara terbuka, jangan sampai
terkena tetesan air. Supaya tidak repot, kita dapat saja membeli kroto
sewaktu dalam perjalanan atau di lokasi mancing. Namun hal ini sangat
riskan karena dapat saja kehabisan dan harganya agak mahal. Ada baiknya
pesan kroto tersebut pada langganan anda jauh hari sebelumnya. Kembali
pada persiapan umpan, setelah semua bahan-bahan terkumpul barulah umpan
dikerjakan.

Pengerjaannya dapat dilakukan menjelang jam tidur. Kukus lebih dahulu
bahan-bahan seperti ubi, kentang, ikan atau belut. Sambil menunggu,
pisahkan telur dari putihnya. Parut jagung dan keju. Jadikan adonan
bahan-bahannya, masukkan adonan ke loyangnya. Pengukusan sebaiknya
menggunakan api kecil dan air di dalamnya telah mendidih agar adonan
rata matangnya. Bila telah matang, diamkan umpan jangan diaduk-aduk.
Simpan pada tempat aman atau dimasukkan ke mesin penghangat.

*Persiapan Dana*
Dana yang harus disediakan adalah harga tiket, upah kedi, ongkos
perjalanan, biaya pembelian bahan-bahan umpan dan alat pancing yang
kurang dan jangan lupa dana untuk membeli makanan dan air mineral jika
anda tidak membawa bekal dari rumah. Sebaiknya dana yang disediakan
jangan pas-pasan, siapa tahu ada pengeluaran lainnya yang tak sempat
diperhitungkan.

*Strategi Lomba*

Hal yang belum dibahas pada halaman sebelumnya adalah strategi
menghadapi lomba. Strategi ini pada dasarnya adalah gabungan pengetahuan
mengenai teknik, umpan, karakteristik empang dan ikannya ditambah
kiat-kiat khusus yang anda pahami.

*Strategi Sebelum Lomba*

Sebelum lomba terapkan strategi berikut; jika empang lomba yang bakal
jadi arenanya belum pernah anda datangi. Carilah keterangan
sebanyak-banyaknya tentang karakteristik empang, tempat-tempat terbaik
yang dapat dibuat titik/(hotspot)/ pelemparan umpan, kedalaman air,
warna air, umpan yang biasa dipakai dan hal-hal lainnya yang perlu
diketahui. Tanyakan pada teman atau pemancing lain yang pernah berlaga
di sana, pada kedi atau kenek pancing yang mangkal di empang tersebut
atau sekalian saja datangi /(survey)/ lokasi mancing sebelum hari lomba.
Bila semuanya telah jelas, jadikanlah keterangan-keterangan tadi sebagai
modal dasar pengetahuan agar tidak canggung lagi sewaktu lomba. Sebagai
tambahan, persiapan-persiapan yang diurai diatas tadi juga merupakan
strategi sebelum lomba.

*Strategi Saat Lomba*

Pada saat lomba, yang menjadi strategi penting yaitu:

  * Datanglah satu jam sebelum lomba dimulai.
  * Lengkapi alat atau umpan yang belum dimiliki.
  * Jika belum punya langganan kenek, tanyakan panitia lomba kenek mana
    yang baik.
  * Siapkan peralatan pancing, periksa kembali kenur, ikatan, mata kail
    sekali lagi.
  * Buat umpan yang akan digunakan dan telah siap 15 menit sebelum lomba.
  * Setelah pengundian lapak, segera bawa semuanya ke sana.
  * Lempar pancing tanpa kail untuk mengukur kedalaman air.
  * Bila diijinkan melempar bom, lemparlah umpan bom ke tempat yang
    potensial.
  * Saat tanda lomba dimulai teruskan menebar umpan bom pada titik
    potensial lain.
  * Lontarkan pancing, ke tempat yang telah diberi umpan tebaran.
  * Jangan ragu menarik pancing dan melemparnya lagi ke tempat tersebut.
  * Jangan tergganggu oleh lapak tetangga yang telah lebih dulu manarik
    umpan.
  * Bila di salah satu titik, ikan mas telah makan maka teruslah untuk
    memancingnya di situ.
  * Ikan rame cenderung liar, usahakan jangan melewati lapak orang lain.
  * Kusut atau saling terkait kenur adalah sesuatu yang wajar, mintalah
    maaf jika terjadi.
  * Pada titik potensial /(hotspot)/ yang sudah jadi, ikan akan terus
    berkumpul selama umpan di dasar ada.
  * Titik potensial /(hotspot)/ yang sudah jadi ditandai oleh gelembung
    atau coklatnya air.
  * Teruskan mancing di titik tersebut hingga ikan-ikannya tidak lagi
    menyambar umpan.
  * Mulailah mencari tiitk lain yang tadi pagi sudah ditabur umpan.
  * Bila di semua titik jarang anda sambaran, coba perkecil bentuk umpan.
  * Atau coba gunakan rangkaian kail tunggal.
  * Bila tidak juga ada sambaran, biarkan saja dan bersantailah atau
    makan siang dahulu.
  * Buang umpan pagi hari dan aduklah umpan yang baru.
  * Lewat tengah hari kembali lontar umpan ke titik potensial pagi tadi.
  * Biasanya ikan akan kembali galak memakan umpan.
  * Jangan dilupakan titik potensial yang lain, cobalah melemparnya ke sana.
  * Bila mendapat ikan besar, cobalah untuk tenang menghadapinya.
  * Jangan gugup, mintalah maaf bila ikan melarikan diri ke lapak sebelah.
  * Timbang segera ikan bila dirasakan dapat masuk nominasi.
  * Jangan putus asa, berusahalah terus dan jangan segan mencoba
    trik-trik lain.
  * Bila lomba usai, kemasi peralatan dan jangan sampai tertinggal.
  * Bila belum berhasil jangan kecewa dengan apa yang dicapai hari ini.
  * Pelajari apa yang jadi penyebabnya untuk kesuksesan di lain hari.

*Strategi Setelah Lomba*

Mungkin ini juga merupakan strategi penting yang dilupakan. Mulai
sekarang cobalah untuk mengingat apa saja kendala yang dihadapi saat
lomba tadi. Diskusikan dengan teman-teman sesama pemancing atau buka
lagi buku pintar dan pelajari apa yang jadi penyebab kurang berhasilnya
strategi yang tadi diterapkan. Beberapa penyebab yang ada mungkin
seperti yang diungkap di bawah ini :

  * Pemancing lain menggunakan umpan yang lebih cocok untuk
    karakteristik ikan dan telah mengenal dengan baik karakteristik
    empang lomba tersebut.
  * Banyak lumpur atau lumut yang mengurangi kwalitas air, sehingga ikan
    malas makan.
  * Tingkat oksigen juga mempengaruhi ikan perhatikan apakah empang
    mempunyai sistim aerasi yang baik.
  * Ikan yang ditebar banyak yang sakit.
  * Teliti darimana ikan berasal.
  * Penebaran ikan yang tidak merata disebabkan perbedaan kedalaman air.

Untuk mengatasinya, cobalah membuat umpan seperti yang dipakai pemancing
lain. Walau umpan hanya terbuat dari pelet saja (murni pelet tanpa
tambahan apapun), karena kemungkinan memang umpan tersebut yang disukai
ikan.

Empang yang telah banyak lumpur, lumut dan endapan sisa umpan, membuat
ikan malas makan. Hal ini pasti dirasakan oleh semua yang memancing di
situ. Salah satu caranya adalah pengelola empang untuk mengangkat
endapan dan mengeringkan empangnya lebih dulu. Jika tidak, cobalah cari
kombinasi umpan yang lain, gunakan umpan hidup, umpan wangi, umpan amis
dan lihatlah umpan mana yang jalan.

Bila diketahui ikan banyak yang sakit, ikannya selalu berkeliaran,
cobalah perhatikan jalur perjalanannya dan cegatlah dengan umpan
ditempat yang dilewatinya. Bila kedalaman air pada jarak terdekat anda
cukup memadai, dapat dilemparkan umpan di situ.

Untuk mengetahui asal ikan dapat dilihat dari bentuk badan ikan yang
berhasil ditangkap. Bila memiliki tubuh yang langsing agak panjang,
kemungkinan ikan berasal dari kolam air deras yang lebih menyukai umpan
dengan bahan dasar pelet. Bila ikan bertubuh gemuk dan jarak tubuh yang
pendek, maka kemungkinan ikan berasal dari kolam air tenang atau keramba
apung yang menyukai umpan berbahan dasar ubi.

Kedalaman empang yang berbeda dapat menyebabkan penyebaran ikan tidak
merata. Untuk itu camkanlah bahwa kemungkinan dilain waktu akan
mendapatkan hasil undian lapak yang bagus yang banyak ikannya. Terapkan
target penangkapan, sebab ikan besar cenderung menyendiri, jadi jika
mendapat tempat yang banyak ikannya maka carilah ikan sebanyak anda dapat.

Namun jika anda mendapat lapak yang kurang ikannya, bersabarlah dan
konsentrasikan target penangkapan hanya pada ikan besar saja. Tentunya
suatu kepuasan bila seharian hanya mendapat satu ekor saja namun
berhasil masuk nominasi. Syukur kalau kedua target tadi didapatkan.