-----------------------

Friday, October 31, 2014

Mengenal Karakter Cumi dan Cara Memancingnya





Memancing cumi memang memiliki keasyikkan tersendiri dibanding dengan
yang lain, karena tentunya perlawanan pada saat mancing cumi berbeda
dengan mancing ikan. Teknik yang biasa digunakan untuk mancing cumi
adalah casting dengan menggunakan capela/udang-udangan atau bisa juga
menggunakan umpan alami seperti ikan rinyau, tembang, selar ataupun udang.


Mengenal karakter target yang akan kita pancing, habitat tempat hidup
dan kebiasaan makannya adalah mutlak diperlukan jika kita ingin sukses
dalam memancing target yang kita cari. Berikut ini sedikit gambaran
tentang mancing cumi/sotong.

*1. Cumi/Sotong Karang (Semampar)*


- Habitat : Dasar laut (paling banyak) dan pertengahan air,
kadang-kadang naik ke permukaan untuk berburu ikan atau udang yang
menjadi makanannya

- Karakter : Perlawanannya jika terpancing merupakan yang paling kuat
diantara jenis yang lain, kadang terus melawan sampai saat akan diangkat
dari permukaan air. Umumnya merupakan target utama pemancing cumi
mengingat perlawanannya yang tidak gampang menyerah

- Ukuran : Rata-rata yang biasa terpancing berukuran kurang dari 1 kg.
Ukuran besarnya bisa mencapai 1.5 – 3 kg lebih tapi biasanya jarang,
hanya pada musim-musim atau periode tertentu saja.

- Umpan : Segala jenis umpan alami yang biasa digunakan (udang, ikan
kecil dan lain-lain) dan capela/udang – udangan

- Teknik : Dicasting menggunakan umpan alami+tusukan cumi dan biarkan
tenggelam sampai dasar lalu tarik pelan-pelan sampai umpan dimakan. Jika
menggunakan capela/udang-udangan, paling efektif dengan teknik yang agak
interaktif (twitch & dart, single/double/triple stroke dan lain-lain)
selain teknik standar/dasar (regular/continue retrieve) .

*2. Cumi/Sotong Jarum*


- Habitat : Permukaan (paling banyak) dan pertengahan air, jarang
terdapat di dasar laut

- Karakter : Dengan ukuran yang sebanding/sama dengan cumi karang
perlawanannya hanya kuat saat awalnya saja, setelah itu cenderung pasrah
seiring dengan gulungan senar oleh pemancing. Perlawanan baru terasa
kuat untuk ukuran panjang badan 20 cm keatas, itupun biasanya saat
awal-awal saja. Merupakan umpan yang baik & umum digunakan untuk
memancing ikan (dasaran/ngoncer)

- Ukuran : Rata-rata yang biasa terpancing berukuran kurang dari 0.5 kg
/ panjang kurang dari 30 cm. Untuk ukuran super diatas 30 cm biasanya
terdapat di tengah laut dan paling banyak jika sudah masuk musimnya.
Ukuran monster dengan berat diatas 3 kg biasanya sudah masuk kategori
jenis Humbolt (cumi raksasa), banyak terdapat di perairan luar negeri

- Umpan : Paling efektif dengan menggunakan umpan alami (ikan
tembang/selar/platah/rinyau maupun udang) dengan tusukan
cumi/stem/baited jig. Beberapa ada juga yang tertarik dan terpancing
dengan menggunakan capela/udang-udangan.

- Teknik : Dicasting menggunakan umpan alami+tusukan cumi. Jika
menggunakan capela/udang-udangan, biasanya dengan memainkannya di area
pertengahan sampai permukaan air, paling efektif dengan menggunakan
teknik twitch & dart (zig-zag)

*3. Cumi/Sotong Batu (Tempurung)*

- Habitat : Dasar laut, kadang naik ke pertengahan & permukaan air untuk
mencari umpan tapi jarang sekali.

- Karakter : Dengan ukuran yang sebanding/sama dengan cumi jenis lain
perlawanannya termasuk yang paling lemah, hanya berat badannya saja yang
membuat tarikannya jadi agak sedikit menghibur. Memiliki tempurung di
badan/punggungnya yang keras seperti batu, biasanya tempurung yang sudah
kering digunakan sebagai makanan alternatif/protein bagi burung perkutut

- Ukuran : Rata-rata ukuran yang terpancing bisa mencapai berat 1 kg-an
termasuk dengan berat tempurungnya. Untuk yang berukuran super 3 kg-an
keatas lebih banyak diperoleh dengan cara diselam/tombak oleh nelayan,
jarang yang terpancing dengan menggunakan umpan baik alami maupun capela

- Umpan : Dengan umpan alami & capela/udang-udangan

- Teknik : Dicasting menggunakan umpan alami+tusukan cumi dan biarkan
tenggelam sampai dasar lalu tarik pelan-pelan sampai umpan dimakan. Jika
menggunakan capela/udang-udangan, teknik single/twin/triple stroke lebih
efektif untuk memikatnya karena gerakan capela yang turun-naik di dasar
laut mengikuti gerakan lamban cumi batu dalam mengejar umpan .

*4. Gurita (Octopus)*
- Habitat : Biasanya terdapat di dasar laut

- Karakter : Hampir sama dengan cumi batu, hanya berat badannya saja
yang membuat tarikan menjadi lebih terasa, perlawanannya hampir tidak
ada. Masih lebih baik cumi batu karena masih ada sedikit perlawanan.
Merupakan salah satu umpan terbaik untuk mancing dengan teknik dasaran
karena dagingnya yang alot. Cukup sulit untuk penanganan setelah
terpancing karena tentakelnya yang menjulur kemana-mana dan bisa
mencengkeram erat setiap benda yang terpegang

- Ukuran : Rata-rata ukuran yang terpancing bisa mencapai berat 1 kg-an.
Untuk yang berukuran super biasanya banyak terdapat di perairan laut dalam

- Umpan : Dengan umpan alami & capela/udang-udangan

- Teknik : Dicasting menggunakan umpan alami+tusukan cumi dan biarkan
tenggelam sampai dasar lalu tarik pelan-pelan sampai umpan dimakan. Jika
menggunakan capela/udang-udangan, teknik single/twin/triple stroke serta
teknik twitch & dart di dasar dengan 3-5 kali retrieve cukup efektif
untuk memikatnya.