-----------------------
Showing posts with label PIRANTI MEMANCING. Show all posts
Showing posts with label PIRANTI MEMANCING. Show all posts

Wednesday, October 31, 2018

Memahami pengaruh action joran terhadap daya redaman strike ikan.



Hai mania mancing, berbicara tentang teknik mancing pasti tidak akan ada habisnya. Pada edisi ini, kita akan membahas mengenai daya redam joran dan senar leader yang sangat berguna saat bertarung dengan ikan. Terutama untuk mania ultra light dengan piranti mancing yang kecil.

Sunday, October 28, 2018

Pengaruh kualitas PEX3, X4 & X8 terhadap performa tali pancing.


Twist atau pelintiran umumnya terjadi pada saat kita memancing. Pelintiran dibagi menjadi 2 yaitu pelintiran wajar dan pelintiran negatif.
Pelintiran wajar terjadi pada saat kita menggulung senar dari spool ke reel.Pelintiran ini terjadi tidak banyak, sehingga tidak sampai mengganggu baik kekuatan senar PE maupun konstruksi senar PE.

Apakah memancing dengan PE braid harus pakai leader?


FG Knot, PR Knot dan Alberto Knot sambungan antara senar PE dengan senar mono. Sebagian mania menganggapnya sebagai ikatan yang ‘menakutkan’ namun sebagian lagi tidak mempermasalahkannya dan malah enjoy membuat ikatan tersebut.

Friday, October 26, 2018

Mengenal PE hollow braid. line pe yang bolong ditengah



PE hollow braidadalah PE dengan konstruksi yang mempunyai rongga di tengah, sehingga memungkinkan senar PE disambung ataupun dibuat loop tanpa ikatan. Karena mempunyai rongga ditengah, PE hollow braid akan berbentuk pipih saat digulung. Hollow braid biasanya adalah PE dengan konstruksi X12 atau X16.

Thursday, October 25, 2018

Tips cara memilih senar pancing.


Senar monofilamentdapat dijabarkan sebagai senar tunggal berpenampang bulat yang memanjang dihasilkan dengan proses extrusion(penarikan).
Senar braided adalah senar yang dihasilkan dari proses braid (kepang). Bentuk senar braided berbeda-beda. Penampang senar braided 3 yarnsberbentuk oval, senar braided 4, 6, dan 8 yarns berbentuk bulat persegi sedang senar braided 12 dan 16 yarns berbentuk hollow (seperti pipa dengan rongga ditengah).

Wednesday, October 24, 2018

Mengenal jenis jenis mata pancing



Jika beberapa waktu redaksi sempat membahas piranti apa saja yang berperan digunakan ketika mancing, seperti reel, joran, lure dan kail. Nah kali ini redaksi akan membahas berbagai jenis-jenis mata kail yang sering digunakan, kira-kira apa saja itu ?? Baca lengkapnya.

Cara memilih joran pancing berdasarkan bahan pembuatnya


Rod atau joran merupakan senjata utama 
seorang anglerketika memancing. Fungsi joran itu sendiri memiliki peranan penting dalam menentukan sukses tidaknya  tripmemancing kita dimana saja. Karena joran pancing mempunyai fungsi dan kegunaan yang sangat besar dalam aktivitas sewaktu kita mancing dan bertarung dengan ikan, terutama dalam menghadapi pertarungan dengan ikan-ikan besar yang memiliki tenaga sangat kuat.

Cara memancing cumi menggunakan squid jig / capela


Mancing cumi memang memiliki sensasi tersendiri, mancing cumi juga banyak digemari karena perlawanannya yang berbeda dengan mancing ikan biasanya. Memancing cumi bisa menggunakan teknik yang beragam, itu sebabnya umpan yang digunakan juga beragam. Cumi-cumi termasuk dalam kelas Cephalopada dan masuk dalam ordo Teuthida.

Tuesday, October 23, 2018

Memilih umpan tiruan berdasarkan karakter apungnya.


Para mania, sebagai pemancing yang menggeluti tekhnik mancing casting, penggunaan artificial lure atau umpan tiruan tentunya bukanlah hal baru bagi para mania. Namun tahukah jika artificial lure itu bisa dibedakan menjadi 3 kalasifikasi berdasarkan fitur aksi statis nya?

Sunday, October 21, 2018

Tujuan Penggunaan Ring Guide Dipasang Melintir pada Joran





Tujuan membuat desain spiral pada joran yaitu
untuk meminimalisir gesekan senar pe (mainline)
dengan batang joran (blank) yang menyebabkan
ka pada joran dan juga mengurangi performa pada joran.
Ring spiral ini juga mampu meredanm
efek melintir' yang terjadi pada joran saat
menaklukkan perlawanan ikan. Jika joran
melintir, maka lifting power jadi tidak maksimal.
Pemasangan ring guide pada joran jenis ini
harus diperhitungkan secara matang. Kita harus
mengetahui titik 0 atau 180° ring pada joran.
Beberapa ringyang dipasang harus dalam satu
garis lurus (sesuai dengan backbone). Kendala ring
spiral dalam aplikasi memancing adalah sedikit
terhambatnya senar yang bergerak karena gesekan
guide. Jelas berbeda tentunya dengan guide lurus,
tetapi semua disesuaikan dengan kebutuhan
pemancing. Sementara untuk ukuran umpan yang
digunakan bisa disesuaikan dengan ukuran blank

Monday, June 22, 2015

Tips Memilih Piranti Untuk Fly Fishing





Fly Rod
Fly rod didisain untuk memancing dengan melontarkan fly dengan cara memanfaatkan momentum dari fly line dan mengendalikan arah dan jarak. Suatu fly rod yang baik akan cocok dengan line tertentu. Menurut www.fly-fishing-colorado.com, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih fly rod antara lain:
  • Budget – Sesuaikan fly rod dengan budget anda (walaupun banyak orang bilang harga tidak pernah berbohong). Bagi pemula sebaiknya membeli rod combo untuk mengurangi biaya.
  • Garansi – Biasanya beberapa manufaktur fly rod memberikan lifetime garansi.
  • Fish Species – Jenis ikan apa yang akan anda pancing? Dimana anda akan gunakan (di laut, sungai berarus, atau danau)?
  • Fishing Distance – Berapa jarak pancing normal anda? Umumnya ikan biasanya bisa dipancing dalam jarak 20ft dari tempat kita berdiri. Pilihlah rod yang bisa melakukan overhead cast secara nyaman hingga 45ft. Ini akan memenuhi kebutuhan memancing secara umum.
  • Gender – Pemilihan fly rod bagi pria berbeda dengan wanita. Karena pria memiliki bagian tubuh atas lebih kuat dari pada wanita, maka fly rod bagi pria lebih panjang dari wanita. Panjang rod untuk pria biasanya 9ft sedangkan untuk wanita biasanya 8ft hingga 8,5ft.
  • Casting Ability – Dalam hal ini dibedakan antara seorang pemancing pemula, intermediate dan advanced. Kemampuan ini yang akan menentukan pemilihan flexibilitas rod atau action. Rod dengan medium action biasanya cocok untuk pemancing pemula, intermediate hingga advanced. Sementara fast action cocok untuk pemancing tingkat advanced.
  • Fly Lines – Pemilihan Fly Rod juga harus disesuaian dengan ukuran dan jenis fly line yang kita pakai.
 

Fly Reel
Dalam teknik mancing fly fishing, reel yang digunakan melekat pada ujung bawah fly rod yang digunakan. Fly reel digunakan untuk memuat backing line serta fly line dan kadang digunakan untuk mengendalikan ikan. Jika kita sering memancing dengan teknik lain, melihat fly reel sepertinya terlalu sederhana. Fly Reel terlihat banyak lubang disisinya, ini gunanya untuk mengurangi berat dan juga untuk mengeringkan air yang menempel pada fly line. Fly reel biasanya digunakan untuk freshwater tapi ada juga yang dibuat untuk saltwater, hal ini dibedakan dari material yang digunakan. Drag sistem yang digunakan dari yang sederhana (click and pawl system) hingga yang bisa diatur dragnya.
Fly reel juga dibuat dalam beberapa ukuran yang disesuaikan dengan ukuran fly line dan rod. Saran dalam memilih fly reel, sebaiknya sebelum membeli dicoba dahulu. Sebisa mungkin membeli fly reel bersamaan dengan membeli fly rod agar kita bisa tahu balanced rig nya. Jangan sampai reel yang kita beli terlalu besar dan terlalu berat bagi rod kita sehingga kehilangan keseimbangan yang menyebabkan mengurangi kenyamanan.

Mengenal Fly Line, Kenur Khusus Untuk Fly Fishing





Dalam fly fishing, fly line adalah komponen yang sangat penting dalam melontarkan fly kearah ikan. Fly line juga merupakan penentu apakah ikan memakan fly atau tidak, apakah ikan berhasil diangkat atau tidak. Dari line yang digunakan, kita bisa menentukan apakah seseorang mancing menggunakan teknik fly fishing atau teknik lain. Dalam fly fishing, line yang digunakan menghasilkan berat pada rod yang menghasilkan energi kinetis untuk melontarkan fly ke target.

Fly line terdiri dari beberapa ukuran, jenis (float atau sinking), dan tapper. Tiap fly line terdiri dari core (inti) dan coating (pelapis). Modifikasi keduanya memungkinkan fly line didisain secara khusus untuk performance karakteristik – castability, shootability, dan durability – yang dibutuhkan untuk berbagai situasi.

Core
 

Core atau bagian inti dari fly line menentukan rentang kekuatan (strength), tingkat kelenturan (stretches), dan tingkat kekakuan (stiff).
  • Strength – inti pada line dibuat lebih kuat dari pada tippet yang biasa digunakan sebagai leader pada fly line.
  • Stretch – sangat penting bagi sebuah fly line memiliki stretch yang cukup. Jika kurang stretch line akan memiliki masalah memori, sementara jika terlalu stretch fly line akan lembek dan sulit dikendalikan.
  • Stiffness – fly line yang didisain untuk mancing di daerah tropis harus tahan panas yang extrim dan mampu mempertahankan tingkat kekakuan yang cukup, sementara line yang didisain untuk iklim dingin harus mampu mempertahankan kekakuan yang cukup sehingga tidak mengalami masalah memori jika terlalu kaku.
Coating

 

Hal yang paling mendasar dan penting dari coating pada line ialah merupakan pemberat dan memberi daya bagi rod. Kepadatan dari coating menentukan apakah fly line tersebut sinking atau floating. Pada floating line terdapat gelembung udara mikro yang dicampurkan pada coating pada kepadatan tertentu yang membuat line mengapung. Sementara sinking line terdiri dari material coating dengan kepadatan tinggi sehingga bisa tenggelam dengan kecepatan dan kedalaman yang diinginkan.
Selain itu coating pada fly line mengandung pigmen atau pewarna yang bisa dilihat pemancing dan ikan.

Taper
Bentuk fly line atau taper menentukan bagaimana energi disalurkan pada saat casting. Dengan memvariasikan diameter dan panjang dari bagian-bagian line, performa tertentu yang diinginkan dapat dihasilkan. Bagian-bagian dari taper:

  • Tip – ujung tali paling depan (panjangnya 6 – 12 inci) tempat mengikat leader. Bagian ini tugasnya melindungi taper karena biasanya para pemancing sering berganti-ganti leader dengan cara memotongnya.
  • Front Taper – bagian ini menentukan seberapa kuat fly dilontarkan. Biasanya front taper panjangnya 4 ft hingga 8 ft, dari bagian belly hingga tip, terlihat diameternya mengecil.
  • Belly – bagian ini merupakan bagian dengan diameter terlebar dan panjangnya paling panjang, dimana casting energi terletak.
  • Rear Taper – bagian ini bentuknya, kebalikan dari front taper, gunanya untuk memperlancar casting.
  • Head – istilah ini untuk menjelaskan kombinasi front taper, belly dan rear taper.
  • Running Line – bagian ini untuk mempermudah jarak lempar.
Jenis-jenis Fly Line
Fly line dibedakan kedalam 3 jenis, yaitu:
  • Floating Line – mengambang karena kepadatannya lebih kecil dari pada air dan mengandung gelembung udara kecil. Tiga tipe dasar dari line jenis ini adalah: level, double taper, dan weight forward.
  • Sinking Line – line ini memiliki bagian belly yang tenggelam lebih cepat dari pada bagian yang lebih tipis. Sinking line jenisnya ada yang weight forward dan shooting head.
  • Sinking Tip – jenis line ini terdiri dari floating line dengan tip (ujung) yang bisa tenggelam. Biasanya panjang tip ini 5 – 30 ft.

Sunday, June 21, 2015

Mengenal Anatomi dan Istilah Mata Kail



Hook/mata kail sudah dikenal orang sejak jaman dahulu, hal ini dapat dilihat bahwa pada jaman dahulu hook selalu dibawa orang yang melakukan perjalanan dan digunakan sebagai alat untuk mendapatkan ikan. Dahulu hook dibuat orang dengan menggunakan kayu, tulang belulang, gigi ikan paus dsb, kemudian dari bahan tersebut dibentuk dan diikat menggunakan tali sehingga menyerupai bentuk hook. Dari penjelasan diatas maka hook dapat didefinisikan sebagai salah satu alat yang terpenting dalam memancing ikan dan berfungsi untuk mengait ikan yang akan dipancing.


Bagian-bagian hook
Berikut adalah penjelasan dari tiap bagian hook :

a. Tip
Tip pada hook harus benar-benar tajam, supaya bisa hook up (ikan terkait mata kail) dengan sempurna.

b. Barb
Barb berfungsi agar hasil pancingan tidak mudah terlepas setelah hook up, tapi di beberapa tempat pemancingan melarang penggunaan hook yang memilki barb yang terlalu panjang, karena barb yang panjang dapat menyebabkan luka parah pada ikan yang terpancing.

c. Point
point terbentuk dengan cara stamping, cutting, grinding atau gabungan dari ketiga proses tersebut. Point merupakan bagian yang terpenting dari hook dan sangat berpengaruh pada saat hook up. Hook point dibedakan menjadi :
Hollow point, misalnya : Chinu, Marusode
Curved in point, misalnya : Tuna circle
Dublin point, misalnya : O’Shaughnessy, Round bent sea
Knife edge point, misalnya : Tuna hook, Beak hook

d. Gap
Lebar dan sempitnya gap dipengaruhi oleh bentuk bend serta ukuran hook. Umumnya gap yang lebar akan sangat berguna jika kita memancing dengan menggunakan umpan alami, karena ada kelebihan ruang diantara gap.

e. Throat
Dalam dan dangkalnya throat atau tenggorokan mata kail yang dipakai tergantung jenis ikan dan cara makan ikan yang dipancing.

f. Bend
Umumnya bentuk bend juga mempengaruhi kekuatan hook saat penetrasi dan hook up. Bentuk-bentuk bend dibedakan menjadi :
Kirbed, misalnya : American Kirby, Tuna hook, Tuna circle
Straight, misalnya : O’Shaughnessy, Sproat hook
Reversed, misalnya : Beak hook, Bait holder
Sedangkan bentuk body pada bagian bend dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
Regular, bentuknya bulat misalnya :Round bent sea, American Kirby
Forged, dari bentuk bulat dipadatkan, dimana kekuatannya akan bertambah ­+ 20% misalnya : O’Shaughnessy, Beak hook

g. Shank
Benuk shang dibedakan menjadi long shank (panjang) dan short shank (pendek). Umumnya shank yang panjang akan memudahkan pemancing dalam melepaskan hook dari mulut ikan, karena masih tersisa sedkit ruang untuk memegang shank. Umumnya untuk pemancingan dengan umpan hidup (mis : cacing) mata kail yang digunakan adalah yang memiliki slice (duri) pada bagian shank, yang berfungsi untuk mengikat umpan (agar umpan tidak mudah terlepas atau tergelincir ke bawah) contoh : Bait hoder, Okiami chinu.

h. Eye
Eye berfungsi sebagai tempat untuk memasang senar, kawat dan aksesoris memancing lainnya. Bentuk-bentuk eye dibedakan menjadi :
Flat, misalnya : Chinu, Umitanago
Hole in flat, misalnya : Tuna circle
Ringed, misalnya : O’Shaughnessy
Jenis-jenis Ringed :
  • Tapered eye, misalnya : Jig hook
  • Ball eye, Misalnya : O’Shaughnessy
  • Looped eye, misalnya : Double hook

Saturday, June 20, 2015

Yang Perlu Dperhatikan Dalam Memilih Senar Pancing Yang Baik




Untuk menyalurkan hobi memancing atau berwisata memancing di Kepulauan Seribu, salah satu alat pancing yang sangat vital adalah senar pancing. Agar supaya tidak putus ketika pancing kita disambar ikan, pastinya kita harus memilih senar pancing yang tepat dan berkualitas.

Senar atau Line ini sendiri, adalah suatu tali terbuat dari bahan khusus yang digunakan untuk memancing. Di senar atau Line inilah kail (hooks), pelampung (floats), timah (sinker) dan asesoris lainnya ditempatkan.

Ada dua bagian senar yaitu main line dan hook line. Pemakaian senar juga harus kita sesuaikan dengan tujuan atau apa yang ingin kita dapatkan ketika kita memancing, apakah ikan kecil atau ikan besar. Dari jenis ikan yang akan kita pancing inilah diameter senar kita sesuaikan.

Hal pertama yang perlu diketahui dalam memilih senar adalah kualitas dari bahan senar tersebut yang masing-masing senar mempunyai ciri khas tertentu. Semakin bagus kualitas senar yang kita pakai, sudah pasti semakin mahal harganya.

Senar yang baik mempunyai mutu stabil. Senar yang baik ini dibuat dari bahan baku berkualitas, dengan menggunakan mesin yang baik dan dengan proses dan quality control yang baik pula. Kestabilan senar dimaksud adalah jika dibuat dengan quality control yang ketat seperti diameter, kekuatan (strength), kekuatan ikat senar (knot strength), perpanjangan senar pada saat ditarik (elongation), daya lentur (flexibility) dan ketahanan gesek (abrasion resistance)

Jenis-jenis Senar Pancing yang ada dipasaran ada dua yakni Monofilament dan Multifilament. Monofilament adalah Senar dengan serabut (filament) tunggal, dan terbuat dari bahan dasar nylon. Sedangkan Multifilament adalah Senar yang memiliki banyak serabut. Permukaan senar jenis ini kasar, tidak sehalus senar dari bahan nylon. Jenis Senar Pancing ini banyak dipakai pemancing hobi dan biasanya digunakan untuk lomba.

Selain dari Jenisnya, Senar Pancing juga dibedakan dari karakteristiknya. Berikut ini adalah karakteristik Senar Pancing :
  • Kekuatan (strength) : Seberapa mampu senar dapat menahan beban. Tes kekuatan ini dilakukan dengan menggunakan universal testing machine dengan menarik senar sepanjang 50 cm dengan kecepatan tarikan 200 mm permenit, kemudian senar diuji sampai putus untuk melihat kekuatan maksimalnya.
  • Kekuatan Ikat Senar (knot strength) : Kekuatan ikat pada simpul, dimana senar akan putus disimpul. Umumnya kekuatannya diukur dengan pons (lbs) atau kg (kilogram). Tes kekuatan simpul dilakukan sama dengan tes kekuatan senar dengan membuat simpul pada tengah-tengah senar yang akan diuji, sampai senar putus pada simpul.
  • Perpanjangan Senar Pada Saat Ditarik (elongation) : Senar akan mengalami perpanjangan/mulur pada saat menarik beban, sampai titik maksimal dari senar itu tidak dapat mulur lagi. Tes dilakukan dengan menarik senar sampai titik maksimal senar akan putus.
  • Ketahanan Gesek (abrasion resistance) : Senar yang tidak mudah terkikis/abrasi apabila terkena batu karang, penuntun senar pada joran dan tempat jalannya senar pada ril. Tes dilakukan dengan menggesek senar sampai putus dengan menggunakan amplas berputar dan dihitung jumlah putarannya. Makin banyak jumlah putaran, menunjukkan senar semakin tahan terhadap gesekan.
  • Kelenturan (flexibility) : Resistensi senar saat ditekuk. Tes dilakukan dengan mengukur resistensi senar pada saat ditekuk. Makin besar resintensinya menunjukkan senar semakin kaku.
Kekuatan Senar Dapat Diukur Menggunakan :
Senar Pancing ini, bisa kita uji dengan dua cara. Yaitu dengan menggunakan Alat Pengetesan Senar dan Manual. Alat Pengetesan Senar berupa mesin khusus untuk tes senar. Keakuratan pengetesan dengan menggunakan alat, dibandingkan dengan secara manual, lebih tinggi.
Pengukuran secara manual, bisa kita lakukan dengan memakai sebuah timbangan, kemudian senar ditarik (timbangan menunjukkan suatu angka) sampai senar tersebut putus. Kita juga bisa membedakan senar pancing dari kemasannya, yakni senar Komersial dan Senar Hobi.

Senar Komersial
Senar komersial, merupakan Kemasan senar yang dijual untuk pemakaian yang lebih ekonomis dan kurang memperhatikan kualitas dibandingkan dengan senar hobi. Biasanya pemakaian senar ini untuk mencari nafkah/keuntungan dan digunakan untuk keperluan nelayan membuat/menambal jala.
Senar komersial ini dibagi ke dalam dua jenis yakni
Senar Bungkus
Senar Bungkus berupa Senar gulungan tanpa spool dalam bungkusan plastik dengan informasi kekuatan (lbs), diameter (mm) dan panjang senar (m).
senar pak
Senar Pak merupakan Kumpulan senar bungkus, yang dijual dalam bentuk pak ditimbang dengan berat 4,5 kg.

Senar Hobi
Senar Hobi merupakan Senar yang pemasarannya lebih ditujukan kepada para orang yang memiliki hobi memancing . Senar ini lebih mengutamakan kualitas seperti kekuatan dan diameter. Senar ini dibagi dalam dua jenis yakni Senar Rol Meter berupa Senar gulungan dengan spool, dengan informasi kekuatan (lbs), diameter dan panjang senar dan Senar Rol Berat berupa Senar gulungan dengan spool dan informasi kekuatan (lbs), diameter, panjang senar.
Berbagai jenis senar telah diuraikan. Nah untuk memilih senar ini ada tipsnya. Pertama, ketika memilih senar kita harus mengetahui terlebih dahulu tujuannya, apakah untuk tujuan komersil atau hobi. Apabila tujuan untuk komersil, maka memilih senar tidak serumit memilih senar untuk hobi.
Berbeda dengan hobi, banyak hal harus diperhatikan dalam memilih, seperti ikan apa yang dicari, tipe memancing (troling, spinning dan lain-lain) untuk perlombaan/tidak, strength (kekuatan) dalam satuan lbs (pon) atau kilogram (kg) dan diameternya. Selamat memilih!

Friday, June 19, 2015

Mengenal Komponen dan Cara Kerja Reel Spining




Reel atau ril merupakan alat bantu yang berfungsi untuk menggulung atau mengulur tali senar pada saat memancing. Pemilihan dan pemakaian ril tergantung pada teknik memancing yang dipakai pada saat memancing. Yang jadi bahan pertimbangan dalam memilih ril penggulung adalah bahannya yang terbuat graphite yang kuat tapi ringan, jumlah bantalan roda (ball bearing), rasio gigi (gear ratio )  dan rem spool (drag) yang elemennya baik.

REEL SPINNING
1. Ciri-Ciri Reel Spinning antara lain :
  • Sistem rotornya berputar ke arah kiri dan kanan
  • Umumnya menggunakan sistem drag depan atau belakang
  • Mempunyai bail arm
  • Spoolnya bergerak naik turun
  • Posisi reel terletak dibawah joran
  • Handle bisa diputar dengan tangan kanan ataupun tangan kiri
2. Bagian-bagian dari Reel Spinning :
Nama Bagian Fungsi
Main Shaft Sebagai as utama
Spool Tempat senar
Bail Arm Membuka/menutup jalannya senar
Line Roller Jalannya senar
Drag Knob Pengatur tegangan senar
Anti Reversed Lever Mengatur fungsi stopper
Rotor Sebagai penggulung senar ke dalam ril
Drive Gear Gear penggerak utama
Handle Penggerak drive gear
Grip Pegangan handle
Body Tempat drive gear, sistem osilasi, tempat ikatan pinion gear    

3. Spool Pada Reel Spinning
Umumya spool berfungsi sebagai tempat senar. Spool terbuat dari jenis bahan : plastik (ABS), plastik (ABS-Chromed Plated), plastik (Graphite) dan aluminum. Untuk spool dari bahan aluminum umumnya kaku dan jika dipegang terasa dingin, untuk spool bahan plastik jika ditekuk agak elastis dan tidak dingin jika dipegang. Kelebihan dan kekurangan dari bahan plastik dan aluminum :

Bahan Kelebihan Kekurangan
Plastik Lebih murah daripada aluminium Lebih mudah pecah
Aluminium Lebih kuat dibanding plastik Lebih mahal dibanding plastik  

4. Pinion Gear dan Drive Gear
Setiap reel mempunya drive gear (gigi samping) dan pinion gear (gigi tengah), umumnya diameter pinion gear lebih kecil dibanding drive gear dari perbedaan inilah yang dipakai untuk menghitung gear ratio. Jika diameter pinion gear semakin kecil, maka semakin sedikit juga kontak permukaannya dengan drive gear dan tenaga yang dihasilkan juga semakin kecil. Jenis bahan pinion gear dan drive gear, antara lain :
1. Zinc, umumnya berwarna putih butek dan harganya lebih murah
2. Brass, umumnya berwarna kuning
3. Aluminium (duralium), umumnya berwarna hitam, lebih ringan, kuat dan mahal harganya dibanding zinc dan brass

5. Body dan Rotor
Umumnya body dan rotor terbuat dari bahan :
1. Plastik (ABS), mudah pecah da harganya murah
2. Plastik (graphite), campuran antara nylon dan serat fiberglass dan biasa disebut nilon reforce glass
3. Aluminium (die casting), kuat dan mahal

6. Jenis Drag pada Reel Spinning
Drag berfungsi sebagai pengatur tegangan senar pada saat memancing. Jenis drag pada reel spinning dibagi 2 yaitu :
Front Drag (drag depan), lebih kuat karena letak drag lansung kontak dengan spool, tapi umumnya agak mengganggu jika penyetelan dilakukan pada saat memancing, karena letak drag berada di depan spool.
Rear Drag (drag belakang), kurang kuat karena letak drag tidak langsung kontak dengan spool, tapi tidak akan mengganggu jika penyetelan dilakukan pada saat memancing, karena letak drag dibelakang reel.

7. Stopping System pada Reel Spinning
Stopping system adalah sistem penguncian pada reel. Umumnya stopping system pada reel spinning dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
Rachet stopping system, memiliki sela yang cukup jauh sehingga menyebabkan senar mudah kusut
Rotor stopping system (multi stopping system), memiliki sela tapi tidak sejauh ratchet stopping system
One way stopping system, tidak memilki sela

8. Oscillating System pada Reel Spinning
Oscillating system adalah sistem pergerakan spool (naik/turunnya spool). Jenis-jenis oscillating system pada reel spinning antara lain :
Arm oscillating system, merupakan generasi awal dari semua jenis oscillating system, kuat, 1 kali putaran handle=naik turunnya spool, tapi senar yang tergulung di spool kurang rapi.
Gear oscillating system, 1.5-2 kali putaran handle=1 kali naik/turunnya spool, harganya murah dan kuat, senar yang tergulung di spool berbentuk cembung (tinggi dibagian tengah).
- Worm shaft oscillating system, 1.5 kali putaran handle=1 kali naik/turunnya spool, harganya mahal dan kurang kuat, tapi dapat menggulung senar dengan rapi di spool.
Super slow oscillating system, 4 kali putaran handle=1 kali naik/turunnya spool, tetap pakai worm shaft tapi ada tambahan satu gear disamping pinion gear, mampu menggulung senar dengan rapat dan rapi

9. Handle Pada Reel Spinning
Jenis handle pada reel spinning antara lain :
– Normal handle (handle biasa)
– One touch handle (handle lipat)
– Balance handle
Untuk handle arm bahannya terbuat dari :
– Plastik
– Aluminium (die casting)
– Aluminium (machine cut)

Bahan Kelebihan Kekurangan
Plastik Murah Terkadang bisa melintir
Aluminium Die Casting Kuat, bisa berbentuk One Touch Tidak akan melintir
Aluminium Machine Cut Lebih kuat, modelnya menarik Tidak bisa berbentuk One Touch

10. Ball Bearing pada Reel Spinning
Jenis Ball Bearing yang digunakan pada reel spinning, antara lain :
- Chrome Steel (open type), harganya murah, mudah masuk air, debu dan kotoran sehingga mudah macet dan cepat rusak karena salah satu dari sisi ball bearing terbuka.
Chrome Steel (double shield/shielded), harganya murah, tapi tidak mudah masuk air dan kotoran karena di kedua sisi ball bearing tertutup.
Stainless Steel (double shield/shielded), mahal, kuat dan tahan karat serta di kedua sisi ball bearing tertutup.

Thursday, June 18, 2015

Jenis-jenis Mata Pancing Menurut Bentuk dan Kegunaannya

1. Double hook, merupakan hook yang memiliki dua mata kail, dalam penggunaannya pada umumnya dipasangkan lure. Jenisnya antara lain : Double ryder, Double fly, Limerick double.

2. Treble hook, memiliki tiga mata kail dan juga biasanya dipasangkan dengan lure. Treble hook lebih efektif dalam hook up dibanding dengan single hook karena mata kailnya menghadap tiga arah. Jenisnya antara lain : Round Treble, O’Shaughnessy Treble.



3. Pancing cumi, berbentuk seperti payung terbalik dan memiliki banyak mata kail, umumnya digunakan untuk memancing cumi-cumi.



4. Pancing garong, memiliki enam mata kail yang melingkar pada umumnya digunakan untuk mancing ikan baronang.


5. Snelled hook, merupakan rangkaian hook yang terdiri dari senar dan mata pancing (Eropa) sedangkan untuk model Jepang umumnya terdapat tambahan kili-kili.

6. Sabiki hook, merupakan rangkaian mata kail yang terdiri dari senar, kili-kili, peniti, mata kail, dengan variasi kulit ikan, bulu-bulu dan manik-manik (bead)



Model lain dari single hook
a. Jig hook, merupakan hook dengan technical bend down shank 900 dekat ringed. Untuk penggunaannya dipasangkan dengan umpan karet, dan umumnya digunakan untuk mancing jigging.

b. Worm hook, hook dengan 900 offset shank dekat ringed (2 kali bent shank). Untuk penggunaannya dipasangkan dengan umpan karet.

c. Weedless hook, Hook yang memiliki kawat dibagian depan hook, melintang dari kepala sampai barb. Fungsinya agar saat dipakai mancing, rumput atau tumbuhan air tidak tersangkut dimata kail. Pada saat hook up kawat akan terdorong ke belakang karena mendapatkan tekanan.

d. Jighead, Hook yang kepalanya berbentuk seperti ikan dan bisa berfungsi sebagai pemberat. Dalam penggunaanya, umumnya jighead dipasang dengan bulu-bulu atau umpan karet dan biasanya dipakai untuk memancing dengan teknik jigging. Berat hook berkisar antara + 0.5 gr sampai 50 gr.

e. Pancing Udang, pancing yang tidak memiliki barb dan umumnya dipakai untuk mancing udang.

Test kekuatan hook
Untuk mengetes kekuatan hook, umumnya dilakukan dengan mesin yaitu dengan memegang bagian eye dan bend lalu menariknya hingga lurus atau patah.

Hook protektor
Untuk menjaga ketajaman serta menghindari luka akibat tergores hook, maka dapat dipasangkan pelindung berupa pipa plastik dari ujung tip sampai barb. Potongan pipa plastik tersebut dipotong sesuai panjang point dan ukuran pipa juga disesuaikan dengan diameter hook. Dipasaran juga dijual protektor dari bahan plastic untuk treble hook dengan berbagai ukuran.

Jenis-jenis Joran Menurut Bentuk dan Kegunannya




JORAN memainkan peranan penting dalam menentukan kejayaan trip memancing dimana saja. Karena joran pancing mempunyai fungsi dan kegunaan yang sangat besar dalam aktivitas sewaktu kita mancing dan bertarung dengan ikan, terutama dalam menghadapi pertarungan dengan ikan-ikan besar yang memiliki tenaga sangat kuat. Joran pancing mempunyai bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi dan kegunaan nya. Ada tiga jenis joran sebagai penunjang hobi anda yaitu :

JENIS-JENIS JORAN
1. Joran Antena / Telescopic
Biasanya joran ini tidak dipakai untuk perlombaan maupun galatama, karena mudah melintir bila terbebani dan kekuatannya terbagi-bagi disetiap section / bagian (beban tidak sepenuhnya bertumpu pada satu tangkai). Joran antena ini dibuat agar mudah dibawa karena dapat dilipat menjadi pendek. Umumnya joran antena ini dapat dipakai pada semua cara memancing kecuali Trolling.
a.  Standard
- Panjang joran + 1.2 m – 1.8 m, untuk dikolam / empang.
-  Panjang joran + 2.1 m – 4.5 m, untuk disungai / laut

b.  Surfcast/Nage


- Panjang joran + 3.6 m – 4.5 m
- Umumnya dipakai untuk memancing dipantai / tebing laut
- Model penuntun senar yang dapat dilipat untuk memudahkan di bawa.

c.  Iso/Penuntun Senar Kecil

 
- Panjang joran + 1.5 m – 4.5 m
- Penuntun senarnya semua kecil dan pada bagian ujung joran sangat lentur
- Umumnya dipakai untuk memancing ikan-ikan kecil atau udang di karang.

2. Joran Tegek
Sebaiknya pilih joran tegek yang lentur hanya pada 2 – 3 ruas dari ujungnya saja jangan keseluruhan batang jorannya lentur. Karena kalau terlalu lentur akan menyebabkan ikan mudah lolos dari sambaran pancing garong. Sebaliknya jika terlalu kaku kenur sering putus disimpulnya saat joran disentak. Sebelum membeli joran tegek pastikan untuk menguji reaksi jorannya terlebih dahulu. Tarik seluruh ruas joran hingga maksimum lalu coba sentakkan joran dengan mengayunkan pergelangan tangan. Idealnya seketika itu pula joran ikut naik, bukannya merunduk dulu baru naik. Umumnya joran tegek ini digunakan untuk mancing di rawa-rawa, laut, sungai dan kolam.
Terbagi menjadi 2 jenis :
a. Section Panjang (Pole)
Pada saat ditutup panjangnya diatas + 1 m. Ujung joran kaku, tempat mengikat senar pada umumnya terbuar dari kawat + 3 m – 10 m.

b. Section Pendek (Keiryu)
Pada saat ditutup panjangnya + 60 cm. Ujung joran lembut, tempat mengikat senar terbuat dari benang nylon. Panjang joran + 1.8 m – 7.2 m. Ada juga yang disebut short / mini keiryu dengan panjang pada saat ditutup 40 cm.

3. Joran Sambung / Piece / Section
Merupakan joran yang paling popular, digunakan disetiap perlombaan mancing baik galatama ataupun turnamen laut. Jenisnya juga bermacam-macam dari mulai sambung satu sampai sambung empat. Semakin sedikit sambungannya maka akan semakin maksimal kerja joran tersebut.


a. Sambung Satu / 1 Piece
- Terdiri dari satu bagian / tangkai (tidak dapat dilepas)
- Panjang joran umumnya tidak lebih dari 2 m, supaya lebih memudahkan untuk dibawa

b. Sambung Dua / 2 Pieces
- Dapat dilepas menjadi 2 bagian
- Panjang joran + 1.2 m – 3 m

c. Sambung Tiga / 3 Pieces
- Dapat dilepas menjadi 3 bagian
- Di Indonesia jenis ini kurang popular

d. Sambung Empat / 4 Pieces
- Dapat dilepas menjadi 4 bagian
- Jenis ini juga kurang popular di Indonesia

Jenis-Jenis Sambungan Pada Joran

Ada tiga macam sambungan pada joran sambung :
1. Kosong ( atas dan bawah kosong ), sambungan jenis ini mudah patah / rusak, tidak sekuat pada sambungan atas isi, tetapi membuat joran lebih ringan.
2. Bawah kosong atas isi / sebaliknya, biasanya sambungan bagian bawah yang patah, bagian atas dibuat isi agar dapat lebih tahan dalam menahan beban dibandingkan dengan atas kosong.
3. Solid ( ada joint shock ), model ini paling kuat karena memiliki joint shock, sehingga jarang sekali joran jenis ini patah pada sambungannya. Tujuannya adanya joint shock adalah untuk menghubungkan 2 tangkai joran isi / solid.

Pada sambungan ada 2 istilah,yaitu :
1. Put in yaitu sambungan bagian bawahnya besar
2. Put over yaitu sambungan bagian bawah kecil atas besar.

Memahami Bagian-bagian dan Cara Kerja dari Reel Baitcasting

Ciri-ciri Reel Baitcasting
Ciri-ciri reel baitcasting antara lain :
  • Memiliki pengatur senar/line guide (lever wind)
  • Memiliki pembebas senar (clutch bar) yang harus ditekan ketika melempar
  • Spool bergerak ke depan atau belakang
  • Senar tidak akan melintir walaupun sering dilempar atau digulung
  • Umumnya memancing dengan menggunakan umpan buatan
  • Posisi reel terletak di atas joran
  • Umumnnya handle terletak disebelah kanan
  • Terdapat dua jenis reel baitcasting, yaitu : Low profile (berbentuk gepeng) dan Round reel (berbentuk bulat)
Bagian-bagian dari Reel Baitcasting
Bagian-bagian reel baitcasting :
Nama Bagian Fungsi
Lever wind Pengatur senar supaya rapi
Cast control knob Untuk setting umpan
Spool Tempat senar
Clutch bar Untuk membebaskan spool
Star drag Pengatur tegangan senar
Quick take down Untuk membuka spool
Handle Untuk mengembalikan posisi clutch bar dan menggulung senar 

Selain bagian-bagian di atas, juga terdapat Brake System yang terletak disisi yang berseberangan dengan letak handle. Fungsinya untuk menyetel atau menambah ketegangan senar atau set umpan setelah penyetelan pada cast control agar tidak terjadi backlash (senar kusut di dalam spool, karena spool berputar lebih cepat daripada keluarnya senar).
Terdapat dua jenis brake system, yaitu :
  • Variable brake system, saat posisi on/max, brake (merah) akan naik dan sedikit menahan laju spool, pada saat posisi off/min brake dalam keadaan normal sesuai penyetelan pada cast control.
  • Magnetic brake system, saat posisi on/max, brake tersebut akan menempel pada posisi spool, sehingga ketegangan spool bertambah sedikit, pada saat posisi off/min, brake berada pada posisi normal sesuai penyetelan pada cast control.

Ukuran pada Reel Baitcasting
Ukuran reel Daya tampung spool dengan senar : (Lbs/Yds)
50 5/260, 6/195, 8/130
100 8/165, 10/140, 12/120
200 8/230, 10/210, 14/120
300 12/240, 14/190, 20/120
400 14/260, 17/200, 20/160
700 17/420, 20/310, 25/240 

Spool pada Reel Baitcasting
Jenis bahan spool pada reel baitcasting, antara lain :
  • Plastik (graphite), tidak dingin jika dipegang, murah dan lebih mudah pecah
  • Aluminium (machine cut), jika dipegang terasa dingin, mahal dan kuat

Monday, June 15, 2015

Klasifikasi Jenis Joran Menurut Daya Lenturnya




Sebuah joran akan melengkung dan membentuk suatu kurva jika dibebani pada bagian ujungnya. Sifat dari aksi joran ini dipengaruhi oleh bahan pembuatannya, tebal tipisnya, padat atau berongga, besarnya jarak dan jumlah kolongan kenur yang dipasangkan padanya dan disain ujung joran (taper).


Yang paling menentukan berapa derajat dan waktu yang diperlukan suatu kurva yang diinginkan adalah disain ujung joran. Pada umumnya daya lentur/action rod dibagi menjadi 3 action yaitu:
1. Soft Action (slow taper), yaitu joran yang terbuat dari pangkal sampai ujung melengkung, dirancang agar aksinya lambat sehingga apabila diberi beban akan membentuk kurva parabola yang lebar. Dengan kata lain kelenturan joran sampai ke bagian pangkal. Joran model ini banyak dipakai pada fly fishing dan popular untuk pemancingan di tepi pantai atau tebing.
2. Medium Action (Medium Taper), yaitu joran yang beraksi menengah ini akan melengkung secara progresif dari ujung hingga ke tengah apabila dibebani, namun bagian pangkal baru akan ikut melengkung apabila sudah mendapat beban dengan bobot tertentu. Dengan kata lain kelengkungan joran ini hanya sampai ke bagian tengah.
3. Hard Action (Fast Taper), yaitu joran yang beraksi bila dibebani hanya sepertiga hingga setengah bagian joran yang melengkung secara radikal, bahkan bisa rata mengikuti tarikan senar. Padahal bagian pangkal tetap lurus dan tidak ikut bereaksi. Dengan kata lain, joran hanya melentur dibagian ujungnya saja. Joran ini sangat popular untuk mancing dengan teknik trolling, jigging dan casting dari atas perahu. Sedangkan joran yang lebih pendek dan kecil untuk memancing dengan cara spinning.
Beberapa produsen joran memilki standar kelenturan ujung joran sendiri dan membaginya menjadi 3 bagian yaitu :
  • Heavy (berat) dengan daya lenturnya berkisar 7-21 gram
  • Medium (menengah) dengan daya lentur berkisar 4-14 gram
  • Light (ringan) dengan daya lenturnya berkisar 2-7 gram
Ada juga yang membagi aksi / action joran menjadi lima bagian yaitu :
  • Heavy (berat) yaitu apabila joran hanya lentur dibagian ujungnya saja
  • Medium Heavy (berat menengah) yaitu joran lentur sampai ke bagian di bawah ujung
  • Medium (menengah) yaitu kelenturan joran mencapai bagian tengah
  • Medium Light (ringan menengah) yaitu kelenturan joran sampai ke pegangan joran
  • Light (ringan) yaitu kelenturan joran sampai ke bagian pangkal
Aksi Joran yaitu bila joran melengkung sewaktu dibebani, sedangkan Reaksi Joran yaitu gerakan joran kembali lurus setelah bebannya dihilangkan.
Reaksi joran yang cepat menguntungkan para pemancing pada saat mengajar ikan, karena tekanan terhadap ikan berlangsung secara terus-menerus. Sedangkan aksi joran selain membantu mengajar ikan, juga mempermudah pemancing melontar kail.

Tips Memilih Joran Pancing dan Cara Perawatannya




Bagaimana memilih joran yang tepat?
Di dalam memilih joran sebaiknya berdasarkan tujuan apakah  untuk lomba atau hanya untuk rekreasi saja. Apabila ingin mengikuti lomba/ galatama sebaiknya memakai joran yang hanya lentur ujungnya saja. Karena waktu mengajar ikan menjadi lebih singkat dibanding dengan joran yang lentur sampai ke tengah.
Joran untuk lomba/galatama sebaiknya juga dipilih model yang tanpa sambungan (1 piece). Joran Telescopic kurang dianjurkan karena tiap sambungannya mudah bergeser sehingga kelenturannya berkurang dan juga kekuatannya terbagi-bagi.
Kontradiksi antara joran pendek dan panjang sejauh ini hampir tidak ada masalah, tetapi untuk lomba idealnya panjang joran berkisar 168-180 cm. Joran yang lebih panjang memang dapat melontarkan umpan yang lebih jauh, tapi disesuaikan dengan luas kolam yang rata-rata sempit sehingga tidak memerlukan lontaran yang jauh seperti di laut.
Bagi yang memancing hanya untuk rekreasi saja sebaiknya pergunakan joran yang lentur sampai ke tengah akan membuat pemancing dapat menikmati waktu pengajaran lebih lama, walaupun yang menyambar umpan mungkin hanya ikan kecil.

Tips agar joran tidak mudah patah dan perawatannya.
Joran patah sewaktu dipakai mengajar ikan bukan sepenuhnya salah penjual atau pabrik pembuatannya. Jika mau jujur, joran patah lebih merupakan kesalahan dari si pemancing itu sendiri, yaitu membebani joran di luar batas kemampuan joran tersebut.
Penyebab joran patah di kolam pemancingan atau di laut, paling sering karena pemancing menyentak joran hanya dengan memutar pergelangan tangan atau mengayun menggunakan siku. Perputaran melebihi sudut 90 derajat inilah yang membuat joran langsung patah.
Seharusnya menyentak joran cukup dilakukan dengan mengayunkan lengan, ditambah dengan menggerakkan pergelangan tangan ke belakang. Ini sudah membuat kail mengait mulut ikan tanpa terlalu berlebihan membebani joran.
Sesudah memancing, bilas joran anda dengan menggunakan air sabun untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan bau. Yakinkanlah bahwa joran itu sudah benar-benar anda keringkan dengan cara mengelap sebelum disimpan, kalau perlu melapisi joran dengan cairan (WD40) agar kotoran/debu tidak cepat menempel.
Simpanlah joran anda di tempatnya, jauhkan dari sinar matahari secara langsung, karena apabila joran terkena sinar matahari akan berubah menjadi getas/kering sehingga mudah patah.

Kelebihan & Kekurangan Bahan Joran
Bahan Kelebihan Kekurangan Keterangan
Fiber Glass
  • Kuat
  • Harganya murah
  • Tidak membutuhkan perawatan khusus
  • Berat
  • Actionnya tidak sebagus joran High Carbon
-Dipakai oleh pemancing pemula-Fiber glass warna kuning (Korea) warna hitam (RRC)
Mix Carbon
  • Actionnya sangat bagus
  • Lebih kuat dari bahan carbon
  • Harganya mahal
-Tujuan dari pencampuran ini agar sifat unggul dari masing-masing baham dapat dimaksimalkan
High Carbon
  • Actionnya sangat bagus
  • Ringan
  • Harganya mahal
  • Mudah tergores
-Dipakai oleh pemancign professional-Membutuhkan perawatan khusus