Memancing Tenggiri Tak Pernah Basi
Daya tarik ikan tenggiri
sepertinya tiada pernah habis. Dari dahulu hingga sekarang ikan tenggiri
terus menjadi target pancinger. Daya sergap dan kecepatannya berenang
bagaikan torpedo membuat pancinger gandrung dan menyukainya. Ikan yang
memiliki daging yang gurih ini hampir keberadaannya selalu dirindukan,
maka jangan heran bila musim tiba-tiba pemburu tenggiri selalu menanti,
seperti di daerah Teluk Jakarta dan tentunya juga daerah lainnya.
Ikan
tenggiri (mackerel) merupakan ikan yang tidak asing bagi nelayan atau
pancinger. Ikan yang memiliki bentuk tubuh langsing memanjang, dengan
warna keperak-perakan dan di tubuhnya hampir terdapat garis-garis
seperti zebra cros selalu hidup berkelompok dalam mencari makan. Ikan
yang tergolong sebagai ikan pelagis, maka ikan tenggiri suka
berpindah-pindah lokasi. Saat tertentu ia hidup di karang tertentu namun
beberapa hari kemudian ia pergi mengembara untuk menyambung kehidupan.
Jadi ikan ini tidak menetap pada satu satu lokasi layaknya ikan dasar
seperti kakap, jenaha dan kerapu.
Postur tubuhnya yang langsing
tentu saja mendukung tergolong karakter hidupnya sebagai penjelajah
tinggi. Dari postur tubuhnya itu kita bisa mengerti bahwa ikan ini
adalah ikan pemburu yang handal. Daya serangnya yang cepat di dukung
dengan tajamnya giginya membuat ikan lain seperti ikan como, ikan selar
dan ikan yang lebih kecil tidak berdaya menghadapinya.
Sebagai ikan
predator sekaligus ikan pelagis maka ikan ini banyak dinantikan
kehadirannya dalam setiap musimnya. Ikan tenggiri selalu mendatangi
kawaan Teluk Jakarta bersamaan angin barat yang jatuh umumnya pada bulan
januari hingga agustus. Pada musim timur tua yaitu bulan September ikan
ini kembali datang.
Datangnya tenggiri tentu saja mengundang para
nelayan dan pancinger untuk saling mengakali bagaimana mendapatkan ikan
yang terkenal enak dagingnya ini. Jangan heran bila musimnya datang
kapal-kapal penyewaan mancing di Teluk Jakarta ramai disewa pancinger.
Sehabis memancing cerita pancinger terus berkembang di toko-toko pancing
maupun via face book.
Melihat banyak pancinger yang memberi
apresiasi terhadap ikan tenggiri maka belakangan ini khusus ikan
tenggiri diperlombakan dalam sebuah turnamen. Tercatat dua kali
turnamen yang khusus memancing tengiri dan pesertanya sangat banyak.
Banyak peserta turnamen tenggiri tentu saja menjadi barometer bahwa ikan
tenggiri tetap digemari.
SUKA MENCARI MAKAN DI KARANG LUAS
Sebagai
ikan pemburu yang handal, tenggiri selalu mengincar keberadaan
ikan-ikan kecil yang menjadi santapannya. Ikan-ikan kecil seperti
selar, como dan kembung biasanya mencari makan di daerah yang berkarang
cukup luas dan dangkal.
Lokasi karang luas dan panjang yang
merupakan rumah ikan-ikan kecil ternyata menjadi tempat yang menjanjikan
bagi tenggiri, dengan meruahnya makanan untuk menyambung hidup.
Jika
ikan tenggiri menjadi lebih besar ia tidak hanya tinggal di daerah yang
berkarang dangkal, namun pergi mengembara ke tengah lautan untuk
mencari makanan. Ikan tenggiri besar lebih memilih hidup secara
solitaire atau menyendiri dalam memburu mangsanya.
Ikan tenggiri
besar dalam mencari makan harus juga bersaing dengan ikan pelagis besar
lainya seperti barakuda, marlin dan layaran. Maka jangan heran bila anda
mancing trolling di lautan dalam umpan anda di makan oleh
tenggiri.***bm
Memburu Tenggiri Dengan Teknik Koncer
Untuk
memburu ikan tengiri dengan teknik koncer maka kami akan sajikan
bagaimana kebiasan para nelayan dan pancinger Kepulauan Seribu -
Jakarta. Meski teknik ini sebenarnya teknik umum dan tidak mengenal
batas wilayah.
Bobot ikan yang terpancing di perairan Kepulauan
Seribu umumnya berkisar 3-4, memang kadang-kadang tertangkap tenggiri
yang berukuran besar dengan berat 10 kg, tentu saja jika di daerah
Kepulauan Seribu ikan tidak terlalu besar maka untuk mendapatan
perlawanan yang aduhai enaknya lebih baik menggunakan perangkat yang
kecil pun yaitu kelas kenur antara 2 – 8 kg sudah cukup.
Namun jika
daerah mancing menghasilkan ikan tenggiri yang besar seperti daerah
Indonesia timur, atau Ujungkulon dan Binuangeun yang ikan tenggirinya
boleh dibilang monster lantaran beratnya mencapai di atas 20 kg maka
piranti pun haruslah besar pula.
Kembali ke wilayah Teluk Jakarta untuk spesifikasi piranti pada umumnya sebagai berikut:
Joran
pilih
joran jenis light spinning pendek ( 180 – 220 cm), bahan utama grafit
yang terdiri dari satu atau dua batang. Aksi joran pilih yang melengkung
dari tengah sampai ke ujung (kelas 2-4 kg) atau joran yang melengkung
di ujungnya saja dengan kelas 65 kg – 10 kg.
Ril
Penggunaan
penggulung sebaiknya pilih yang model spinning dengan 2 – 12 ball
bearing logam anti karat. Kalo bisa wadah dan spulnya terbuat dari
grafit. Ukuran ril sebaiknya sama dengan ukuran kelas kenur atau naik
satu kelas di atas ukuran kenur.
Kenur
Penggunaan kenur yang IGFA
test lebih baik karena bila anda mendapat ikan untuk kategori rekor
maka lebih aman. Biasanya kenur kecil kelas 8 lbs – 20 lbs. Pinsipnya
semakin kecil semakin galak namun diperlukan kelihaian dan jam terbang
yang tinggi. Sedangkan kenur PE sebenarnya bisa juga digunakan untuk
mancing namun kenur ini tidak lazim bagi pemancing yang gemar mancing
koncer dan kenur PE sering digunakan untuk mancing popping atau jigging.
Tali Ujung
Lantaran
ikan tenggiri memiliki gigi yang tajam dan bentuknya menyerupai gergaji
maka untuk itu antisipasi dengan menggunakan tali ujung dari kawat
baja tunggal nomor 24-28 atau kawat serabut baja kelas 15 – 24 kg.
Penggunaan kawat baja terbukti ampuh meredam geganasan sambaran tenggiri
dimana pemancing tanpa takut kenurnya akan putus.
Rangkaian Pancing
Gigi
tenggiri terkenal sangat tajam. Kebiasaanya menyambar umpan biasanya
menyabar dari arah samping atau belakang dengan cara menyergap dan
berang secepat kilat. Karakter sambaran dan daya serangnya yang tinggi
itulah makan pemancing perlu melengkapinya dengan kawat pada tali
penghujungnya.
Bagi pemancing yang gemar mancing dasar dengan tehnik
koncer yang menggunakan umpan hidup, agar presentasi ikan terkait
maksimal umpan biasanya dipasang dua kail yang kedua-duanya harus mantap
tertanam ke badan ikan.
Umpan
Ikan terggiri termasuk kategori
ikan pelagis (permukaan). Di daerah Kepulauan Seribu ikan tenggiri
lebih sering dipancing dengan cara koncer. Meski demikian ada juga
pemancingya yang mancing dengan cara trolling.
Ikan umpan yang paling
sering digunakan para nelayan dan pemancing adalah ikan kembung hidup.
Bagi pemancing yang suka trolling biasanya memilih ikan hidup yang tidak
mudah mati dengan kecepatan pelan sekali.
Agar ikan kecil tetap
mengumpul pada satu lokasi saja maka yang dilakukan adalah membuang
rebon (ngebom/ chuming) atau dengan ikan kembung mati agar mendapat
respon yang cepat dari si lincah tenggiri.
Teknik Mengajar
Kebiasaan
ikan tenggiri yang menyambar umpan dengan kecepatan tinggi tentu saja
membuat kenur dalam sekejap keluar dari ril berpuluh-puluh meter. Jika
tiba-tiba ril anda berderit keras janganlah panik. Biasanya hal ini yang
sebentar karena tenggiri kecepatan berenang akan berkurang dengan
sendirinya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut maka stel drag pada
kekuatan 30% dari kekutan kenur sehingga kala ikan membawa kabur kita
tidak usah kawatir akan putusnya kenur.
Setelah perlawanan ikan
tenggiri berhenti sekarang tinggal aksi pemancing untuk mengajar ikan
ini. Mainkan joran anda secara berirama naik turun. Tarik joran ke atas
lalu turunkan ke bawah lalu ikuti dengan memutar engkol ril. Jangan
buru-buru dan teruys kuasai keadaan hingga mendekati kapal.
Jika
tenggiri berenang ke arah kapal maka anda harus mengantisipasinya dengan
cara menggulung secara cepat. Setelah kondisi kenur tegang anda
haruslah hati-hati agar ikan tidak berontak dan menangkan pertarungan
dengan si lincah tenggiri.***bm
Troling Tenggiri
Ikan tenggiri
bisa juga dipancing dengan teknik trolling. Mancing trolling atau
istilahnya ma ncing tunda adalah mancing dengan cara kapal berjalan.
Umpan diulur di belakang kapal dalam beberapa meter lalu kapalpun
berjalan.
Umpan yang sering digunakan untuk mancing ikan tenggiri pun
beraneka ragam. Ada umpan buatan dan umpan alami. Umpan buatan seperti
konahead, rapala merupakan umpan yang bisa dipakai untuk memancing
tenggiri. Sedangkan umpan alami adalah ikan-ikan yang dijahit biasanya
ikan kembung, dan tongkol.
Dalam mancing trolling biasanya yang
memakan bukan hanya ikan tenggiri tapi terkadang ikan wahu, barakuda,
bahkan terkadang ikan layaran dan ikan pelagis lainnya.***