Keganasan ikan toman terlihat jelas saat menyambar umpan. Saat strike langsung kabur bagaikan torpedo. Luar biasa. Inilah detik-detik yang menjadi penantian setiap pancinger toman termasuk Hermanto, seorang toman maniak dari Lampung. Simak saja ceritanya berikut ini.
Semenjak saya mengenal casting dengan minnow hasrat menaklukan ikan toman terus menerus menggelora. Mengapa? Karena mancing toman sudah saya lakukan sejak lama dan asik. Dulu saya
masih menggunakan umpan anak kodok. Belakang ini saya sadar bahwa
cara ini agak repot, karena cari anak kodok tidak selamanya mudah. Lalu
saya berpikir bagaimana caranya agar lebih praktis?
Dari sini munculah ide kreatif dengan membuat umpan dari potongan sandal jepit. Setelah itu potongan sandal, saya beri kail. Untuk menambah daya lontar, potongan rangkaian sandal ditambah timah ringan. Setelah jadi umpan langsung saya lempar dan diseret-seret. Dasar toman, sandal jepit juga diembat.
Suatu ketika saya mendapat majalah dan browsing lewat internet, ternyata mancing toman menjadi salah satu game fishing dalam freshwater dengan umpan minnow. Saya langsung praktek dengan umpan minnow di toman spot, desa Lempung, Kab Tulang Bawang Lampung. Lokasinya di sebuah kawasan rimba di Lampung, dengan medannya sangat berat. Pantaslah jika banyak orang bilang hanya “wong edan” yang berani ke sana. Dimana lokasi itu kami tempuh dengan kendaraan dari kota selama 3 jam.
Biarlah apa kata orang yang penting mancing itu enjoy. Soal mancing toman ini seperti pepatah berakit-rakit ke hulu berenang- renang kemudian. Ketika strike , rasa capek itu seketika hilang sudah. Bahkan rasa bahagia terus menggema dalam dada. ***Cheers…!
Disarikan dari:
Berita Pancing 28 juni 2010