Air payau memiliki keanekaragaman
ekosistim jenis ikan tersendiri, mengingat adanya pertemuan antara air
asin dan air tawar. Terkadang pasang – surut air laut, konsentrasi kadar
garam yang terlarut dan cuaca bisa menjadi peluang maupun hambatan bagi
penggemar memancing untuk mendapatkan ikan hasil tangkapan.Biasanya
ikan yang hidup di perairan payau akan lebih mudah didapatkan pada waktu
laut sedang pasang, dimana pergantian air biasanya membawa sumber
makanan dan meningkatkan kadar oksigen yang terlarut dalam air.
Ikan air payau biasanya hidup di muara
atau sungai yang berbatasan langsung dengan laut, tambak yang dekat
dengan laut, atau hutan bakau yang dekat dengan sungai. Biasanya ikan
air payau bersifat karnivora atau pemakan ikan-ikan kecil lainnya,
misalnya : kakap putih (cukil/barramundi), keting, sembilang, dugang,
kakap hitam (black bass), erong-erong, kerapu lumpur, glomoan, ikan pee,
ikan lidah, dsb. Ada juga yang bersifat harbivora yaitu pemakan
ganggang lumut atau tumbuh-tumbuhan laut, misalnya : bandeng, belanak,
mujaer/nila, dsb.
Memancing ikan air payau pada umumnya bisa dilakukan di tambak dekat laut dan di muara sungai.
1. Memancing ikan air payau di daerah tambak / empang dekat laut
Biasanya lebih mudah dilakukan pada saat air laut pasang, biasanya lokasi terbaik berada dekat dengan pintu masuk air. Lokasi pintu masuk air menjadi lokasi terbaik karena pada saat air laut pasang akan terjadi pergantian air yang membawa makanan dan meningkatkan kadar oksigen yang terlarut. Disamping itu, biasanya lokasi pintu masuk air lebih dalam daripada tempat-tempat lain disekitar tambak, hal ini menjadi tempat kegemaran ikan untuk hidup, dan menghindari panas akibat sinar matahari di siang hari.
Biasanya lebih mudah dilakukan pada saat air laut pasang, biasanya lokasi terbaik berada dekat dengan pintu masuk air. Lokasi pintu masuk air menjadi lokasi terbaik karena pada saat air laut pasang akan terjadi pergantian air yang membawa makanan dan meningkatkan kadar oksigen yang terlarut. Disamping itu, biasanya lokasi pintu masuk air lebih dalam daripada tempat-tempat lain disekitar tambak, hal ini menjadi tempat kegemaran ikan untuk hidup, dan menghindari panas akibat sinar matahari di siang hari.
2. Memancing ikan air payau di daerah muara sungai
Memancing ikan di muara sungai biasanya banyak dilakukan di sekitar tanggul muara, di pinggir sungai dekat laut, pintu masuk air di kawasan tambak, jembatan dekat muara, pelabuhan dekat muara, di depan hilir sungai (menggunakan perahu), atau menyusuri aliran sungai / anak sungai yang banyak hutan bakau (menggunakan perahu).
Memancing ikan di muara sungai biasanya banyak dilakukan di sekitar tanggul muara, di pinggir sungai dekat laut, pintu masuk air di kawasan tambak, jembatan dekat muara, pelabuhan dekat muara, di depan hilir sungai (menggunakan perahu), atau menyusuri aliran sungai / anak sungai yang banyak hutan bakau (menggunakan perahu).
Memancing ikan air payau kurang baik
dilakukan jika air sedang surut dan terjadi pencemaran di daerah
sekitar, misalnya : limbah pabrik, limbah rumah tangga, solar tumpahan
kapal pelabuhan, dsb. Untuk mengetahui pasang surut air laut, kita bisa
mendapatkan informasi dengan memperhitungkan kalender bulan, biasanya
laut pasang pada saat bulan purnama atau pada saat posisi bulan dekat
dengan bumi, disamping itu untuk melengkapi informasi kita lebih baik
minta pendapat pada masyarakat sekitar perairan tersebut.
Memancing ikan air payau yang bersifat
karnivora biasanya lebih baik jika menggunakan umpan hidup (live bait)
misalnya dengan menggunakan udang hidup , ikan belanak / bandeng hidup.
Ukuran ikan / udang yang ingin dijadikan umpan harus menyesuaikan dengan
ukuran ikan yang menjadi target pancingan, pada perinsipnya jangan
sampai umpan yang digunakan tidak bisa masuk kemulut ikan. Ada cara lain
untuk mendapatkan ikan yang bersifat kernivora, yaitu dengan
menggunakan umpan buatan (artificial bait), misalnya, dengan menggunakan
ikan / udang buatan. Tehnik pemancingan dengan menggunakan ikan / udang
buatan biasanya dilakukan dengan cara poping / casting.
Memancing ikan air payau yang bersifat
herbivora atau pemakan tumbuhan, biasanya menggunakan lumut yang
biasanya hidup di daerah tambak atau perairan sekitar. Mengingat ikan
pemakan tumbuhan biasanya bermulut kecil, maka gunakanlah mata kail
berukuran kecil, tetapi tetap disesuaikan dengan mulut ikan. Biasanya
ada jenis rangkaian mata kail khusus yang di desain untuk umpan
menggunakan lumut yang bisa didapat di toko alat-alat pancing terdekat.
Memancing ikan air payau hasil budidaya
misalnya bandeng, bisa juga dengan menggunakan pellet butiran / bubuk,
baik yang menggunakan essen ataupun tidak, biasanya aroma yang digunakan
tidak bersifat pasti, tetapi membutuhkan trial and error (coba-coba),
karena setiap kolam memiliki karakter aroma tertentu, tetapi pilihan
terhadap aroma essen berkualitas baik tetap dibutuhkan. Gunakan petunjuk
essen secara benar, dan jangan melebihi aturan yang disarankan,
penggunaan essen yang terlalu pekat akan menghasilkan aroma yang kuat
sehingga dapat menyebabkan nafsu makan ikan akan menurun dalam menyantap
umpan.