Mancing Galatama ikan mempunyai teknik yang sebenarnya sama seperti
kegiatan mancing lainnya. Beberapa teknik akan diulas di sini sebagian
dikerjakan kenek mancing sedang pemancing dapat mengatur atau mengawasi
saja yang lainnya tentu harus sang pemancing kuasai sendiri, seperti :
*Meramu Umpan Mancing*
Dalam hal meramu umpan sebagian besar dilakukan oleh kenek mancing ,
namun untuk resepnya pemancing sendirilah yang menentukan bahan dan
takarannya. Untuk umpan tabur (bom) sediakan pelet yang agak kasar,
dapat dibeli di arena pemancingan, cukup diberi sedikit air aduk dengan
tangan sampai merata hingga umpan sudah dapat dikepal-kepal tetapi masih
dapat hancur di air. Umpan tabur dapat ditambahkan vanila bubuk atau
black vanilla yang cair produk Labor Day. Penyajiannya dapat dikepalkan
di bagian rangkaian peniti dan kili-kili sehingga menutupi timah
pemberat. Sedangkan umpan untuk mancingnya ada baiknya tanyakan dulu
kedi atau kenek mancing mengenai umpan yang baik saat itu. Biasanya
bahan-bahannya dapat juga dibeli di pemancingan. Sebagai awal dapat anda
ramu, bahan umpan berikut ini yang biasanya cukup bagus digunakan di
arena mancing galatama manapun. Tuangkan pandan pasta 1 bagian (
kira-kira 1/4 botol pasta yang kecil ) tambahkan juga 1 bagian vanili
pasta atau 1 bungkus kecil vanili bubuk. Beri air secukupnya aduk hingga
larutan merata. Masukkan pelet halus kira-kira 1/3 bungkus, aduk rata
hingga umpan menjadi liat dan agak lembek. Penyajian umpan seperti saat
mancing ikan biasa tetapi pulungan umpannya masih lebih kecil
dari kelereng. Pulung umpan menjadi bulat tekan kail kedalamnya lalu
dipencet sedikit agar lekat di kail.
*Melontar Umpan Mancing*
Kesulitan melontar umpan adalah meletakkannya pada suatu titik tertentu
yang diyakini banyak terdapat ikan (hotspot). Titik potensial dapat
dengan mudah dikenali karena terletak di tengah empang dimana air
sirkulasi mengalir. Sesungguhnya semua bagian air di muka lapak dapat
menjadi tempat yang baik karena banyak ikan yang ditebar. Cara melontar
umpan tentu sudah dikuasai , mula-mula arahkan pandangan ke tempat yang
menjadi hotspot lalu ayunkan umpan ke depan hingga joran mengarah ke
tempat itu. Gerakan joran ke arah belakang dan dengan cepat lontar umpan
ke tujuan. Banyak latihan akan memperbaiki arah lontaran anda. Sebaiknya
untuk empat atau lima lontaran umpan pertama digunakan hanya bertujuan
untuk menempatkan umpan tabur (pengeboman) agar ikan segera berkumpul
barulah setelah itu lakukan lontaran untuk umpan yang sebenarnya.
*Deteksi Sambaran Ikan*
Karena mancing galatama kebanyakan menggunakan metode rangkaian langsung
(glosor) maka deteksi sambaran ikan pada umpan dapat dilihat pada kenur.
Setelah melontar umpan taruhlah joran pada cagaknya (rod rest) kemudian
kencangkan kenur dengan memutar engkol penggulung. Perhatikan kemana
kenur itu masuk ke air, lihat titik tersebut baik-baik. Bila titik
pertemuan itu tiba-tiba menjauh dan benang tampak terangkat saat itulah
gentak joran jauh ke belakang. Kondisi lainnya yang mengisyaratkan
pemancing bahwa umpan sedang dimakan yaitu kenur yang kencang tadi
tiba-tiba mengendur atau titik masuk kenur ke air bergerak-gerak menjauh
dan mengendur. Bila lontaran umpan sekitar satu atau dua meter di depan
lapak maka ikan yang makan umpan juga dapat ditandai dengan bergeraknya
ujung joran secara perlahan terkadang sampai melengkung. Untuk yang
menggunakan pelampung, rata-rata mancing galatama ikan mas di Jakarta
dan Bandung melarang penggunaan pelampung kecuali pada beberapa daerah,
deteksi pelampung yaitu tampak pelampung bergerak turun naik, tenggelam
atau pelampungnya tergeletak rebah di permukaan air.
*Menaklukan Ikan*
Setelah joran digentak dan ikannya terkena pancing, dimulailah
pertarungan antara pemancing dengan ikan yang terpancing. Bila joran
saat digentak tadi berada pada posisi di atas kepala atau menjauh di
belakang. Maka pertahankan posisi itu dan untuk menggerakkan joran ke
arah depan lakukan dengan menggulung segera engkol ril. Hal ini
dimaksudkan agar kenur tetap dalam keadaan tegang. Arahkan joran
berlawanan dengan arah larinya ikan, gulung kenur dengan cepat sambil
merendahkan joran lalu tarik joran ke belakang, gerakan bertumpu hanya
pada siku, dan turunkan joran sambil menggulung ril dengan cepat lakukan
gerakan ini berulang-ulang, teknik ini dinamakan pemompaan, setelah
dekat buatlah agar ikan segera menyerah. Bila ikan yang terpancing itu
cukup besar, biasanya ikan tersebut masih menyimpan tenaganya dan akan
berontak untuk berusaha menjauh, kendurkan setelan drag biarkan ikan
melarikan kembali kenur dari penggulungnya. Mainkan ikan secara sabar
tak usah terburu-buru, posisikan joran tetap pada arah yang berlawanan
bila ikan tiba-tiba merubah arah larinya. Lakukan lagi teknik pemompaan
tadi bila perlu, dan saat ikan telah mendekat lagi harap berhati-hati
kemungkinan masih ada gerak ikan yang meronta. Bila Ikan telah menyerah,
ditandai dengan bergulingnya tubuh ikan atau kepalanya yang mendongak di
atas permukaan air, segeralah untuk menyerok ikan. Namun bila ikan
menyerah pada jarak yang belum dapat diserok jangan gulung kenur karena
akan menyebabkan ikan tenggelam lagi kepalanya ke air dan kembali
melakukan perlawanan, untuk mendekatkan ikan yang menyerah itu lakukan
dengan mundur beberapa langkah ke belakang sehingga aman untuk diserok.
*Melepaskan Ikan*
Menyerok dan melepas kail sepenuhnya menjadi tugas kenek atau kedi yang
menemani pemancing. Tetapi jika terpaksa untuk melepaskannya sendiri
maka biarkan ikan hingga tak lagi menggelepar . Pegang ikan dengan
tangan kiri posisikan ibu jari pada begian perutnya dan tekan agak keras
pada bagian itu agar ikan benar-benar tak bergerak. Kemudian lepaskan
mata kail, hati-hati terhadap kail yang tak menancap yang bisa
membahayakan tangan bila ikan berontak menggelepar.