-----------------------

Thursday, May 28, 2015

Umpan Untuk Memancing di Dermaga Yang Banyak Kapal Sandar & Berair Keruh




Memancing di dermaga / pelabuhan yang banyak kapal sandar dan berair keruh :

Udang hidup : Belilah udang berukuran tanggung, caranya cukup menusukkan kail pada bagian badan belakang dari udang tersebut, atau menyelipkan kail pada salah satu sisi kulit udang sampai ujung mata kail keluar. Fungsiya adalah agar udang tersebut tetap hidup walaupun di dalam air dan bisa bergerak-gerak, sehigga menimbulkan daya tarik pada pemangsa. Biasanya teknik menggunakan umpan ini bisa dilakukan dengan glosoran (keleman, dasaran) dilempar jauh, dibawa jalan-jalan (berjalan secara perlahan lahan mengitari dermaga) yang jarak kedalaman udang tersebut kurang lebih 1/2 sampai 1 meter dari permukaan air, dan dibiarkan saja (didiamkan) dengan menggunakan kambangan, yang jarak kedalamannya sama dengan yang dibawa jalan-jalan tadi.

Udang mati : Belilah udang yang masih segar alias tidak (putih) pucat, sehingga saat dilemparkan dan didalam air tidak mudah hancur. Caranya cukup dikuliti dulu sehingga tersisa badannya saja, buang kepala dan kulitnya. Memasangnya cukup mudah, hanya memasukkan ujung mata kail mulai pangkal kepala udang sampai dengan sapai dengan pangkal ekor, sehingga ujung dari mata kail kita tidak terlihat dan udang tersebut mebikuti bentuk dari mata kail alias masuk semua kedalam tubuh udang tersebut. Kalo cara memancing menggunakannya umpan ini adalah cukup dengan glosoran (keleman, dasaran) dilempar jauh.

Kelelet : Ini seperti lintah tapi panjang seperti cacing, apabila dia merasa terdesak akan menyemburkan lendir kental yang lengket, tapi jangan khawatir karena hewan ini tidak berbahaya. Caranya cukup simpel, pertama tarulah kelelet tersebut di atas kain kering (kainnya terserah yang penting kering) lalu sebelum memotong kecil-kecil seukuran permen, potonglah dulu bagian kepalanya agar dia segera menyemburkan lendir dan kalian tidak susah-susah apabila dia sedang menyemburkan lendirnya, karena lendir kelelet ini hanya sekali dikeluarkan dan tidak mempunyai cadangan lagi. Setelah keluar lendir tersebut barulah anda memotong kecil-kecil kelelet tersebut, lalu tancapkan pada kail. Cara memancingnya sama dengan yang menggunakan udang mati.

Nener (bibit bandeng), zan-zan (seperti ikan blodok), anakan ikan gereh : Cara memasangkan kekailnya hampir sama dengan umpan kita menggunakan udang hidup tadi dan kadang juga ada yang menancapkannya di bawah pelipis (diatas) bola mata ikan tersebut sampai sampai tembus kanan kiri dan jangan sampai terkena bola mata ikan tersebut, karena itu akan membuat daya tahan ikan tersebut untuk hidup lebih sedikit. Dan cara memancingnya cukup dengan dibawa jalan-jalan (berjalan secara perlahan lahan mengitari dermaga) dengan jarak kedalaman udang tersebut kira-kira kurang lebih 1/2 sampai 1 meter dari permukaan air, dan dibiarkan saja (didiamkan) dengan menggunakan kambangan, yang jarak kedalamannya sama dengan yang dibawa jalan-jalan tadi.

Ikan Banyar : Umpan model ini membutuhkan waktu dalam memproses untuk dijadikan umpan. Caranya pisahkan daging ikan tersebut dengan duri bagian tengahnya saja lalu keringkan selama 3 hari. Setelah kering dan berbau amis tadi barulah kita potong kecil-kecil memanjang. Cara menggunakan dan memancingnya sama dengan yang menggunakan udang mati dan kelelet yang tadi yang sudah dijelaskan.
Untuk rangkaian, biasanya kalau kita menggunakan umpan mati adalah sama dengan rangkaian yang kita gunakan saat memancing bandeng (dengan rangkaian kurang lebih 3 mata kail menggantung dan pemberat paling bawah sendiri), cuma ukuran mata kailnya saja yang memancing di laut ini agak besar, kira-kira berukuran 7 sampai dengan 10 dan menggunakan pemberat berupa timah yang besar agar tidak terseret arus dalam air laut. Sedangkan yang menggunakan umpan hidup, hanya meggunakan 1 (satu) mata kail saja berukuran 8 sampai 10 dan menambahkan kawat seling (kawat serabut kecil yang sudah dirajut) biasanya banyak dijual di toko pancing, ukurannya disesuaikan dengan mata kail. Jadi cara pemasangannya “senar pancing dihubungkan seling dahulu, baru mata kailnya” bila perlu gunakan pelampung (timbulan).

Sesuaikan Mata Kail Dengan Ikan Target Pancingan.




Temukan ukuran mata pancing yang sesuai dengan ikan sasaran anda.
Meski tidak ada ukuran baku penggunaan mata pancing atau kail untuk memancing, namun banyak dari pemancing professional kelas dunia seperti Evans, Zane Gray, O’Shaugnessy yang juga adalah penulis buku – buku memancing di luar negri, menulis pengalamannya dalam memancing sehingga dapat kita tiru sebagai contoh. Meski tidak semua jenis ikan ada disini, mungkin anda bisa mengira-ngira besarnya ikan yang bisa anda tangkap dari sini.

Untuk pemancingan air laut :
  • Ikan Sailfish, broadbill dan marlin menggunakan nomor 10/0 sampai 13/0
  • Ikan Tarpon, menggunakan nomor 7/0 sampai 10/0
  • Ikan Tuna menggunakan nomor 7/0 sampai 13 dengan tipe Martu atau Sproat
  • Ikan Weakfish, Pancing nomor 4/0 Sproat atau O’Shaughnessy
  • Ikan Flounder : Pancing nomor 1/0 Sproat atau O’Shaughnessy
  • BlueFish : Pancing no 4/0 paling disarankan 6x long
  • Ikan Stripbass : Pancing no 7/0 sampai 10/0
  • Ikan Channelbass : pancing nomor 7/0
  • Ikan Croaker, Kingfish, Seabass, Porgy, Ling, BlackFish, Pollock, pancing no 1/0 sampai 3/0 Sproat atau O’Shaughnessy
Untuk pemancingan air tawar :
Strategi penggunaan pancing yang besar pada pemancingan air tawar adalah pemilihan yang salah, karena banyak pemancing yang berpengalaman mengatakan bahwa “ Mata pancing kecil dapat memperoleh ikan besar, namun mata pancing yang besar akan kesulitan jika akan mendapatkan ikan kecil. Sebaiknya anda menyesuaikan besar mulut ikan dengan mata pancingnya, tebakan yang baik adalah besarnya mata kail paling besar adalah separo dari mulut ikan tangkapan anda.
  • Untuk ikan Panfish dapat menggunakan mata pancing nomer 4/0 atau 6/0 tetapi kalau umpannya kecil gunakan mata pancing no 10/0 atau 8/0
  • Untuk ikan trout gunakan mata pancing nomor 4/0, 6/0 atau 8/0
  • Untuk ikan Bass gunakan nomor 1/0 atau 2/0
  • Ikan Nothern Pike dan Muskies, gunakan pancing nomor 3/0 sampai 1
  • Untuk ikan di Indonesia, dengan jenis ikan yang juga beragam, silahkan sesuaikan dengan besaran tubuh dan bentuk mulut ikan dengan besar maksimal “gap” kail separo dari besar mulut ikan.

Memancing di Perairan Payau




Air payau memiliki keanekaragaman ekosistim jenis ikan tersendiri, mengingat adanya pertemuan antara air asin dan air tawar. Terkadang pasang – surut air laut, konsentrasi kadar garam yang terlarut dan cuaca bisa menjadi peluang maupun hambatan bagi penggemar memancing untuk mendapatkan ikan hasil tangkapan.Biasanya ikan yang hidup di perairan payau akan lebih mudah didapatkan pada waktu laut sedang pasang, dimana pergantian air biasanya membawa sumber makanan dan meningkatkan kadar oksigen yang terlarut dalam air.

Ikan air payau biasanya hidup di muara atau sungai yang berbatasan langsung dengan laut, tambak yang dekat dengan laut, atau hutan bakau yang dekat dengan sungai. Biasanya ikan air payau bersifat karnivora atau pemakan ikan-ikan kecil lainnya, misalnya : kakap putih (cukil/barramundi), keting, sembilang, dugang, kakap hitam (black bass), erong-erong, kerapu lumpur, glomoan, ikan pee, ikan lidah, dsb. Ada juga yang bersifat harbivora yaitu pemakan ganggang lumut atau tumbuh-tumbuhan laut, misalnya : bandeng, belanak, mujaer/nila, dsb.
Memancing ikan air payau pada umumnya bisa dilakukan di tambak dekat laut dan di muara sungai.

1. Memancing ikan air payau di daerah tambak / empang dekat laut
Biasanya lebih mudah dilakukan pada saat air laut pasang, biasanya lokasi terbaik berada dekat dengan pintu masuk air. Lokasi pintu masuk air menjadi lokasi terbaik karena pada saat air laut pasang akan terjadi pergantian air yang membawa makanan dan meningkatkan kadar oksigen yang terlarut. Disamping itu, biasanya lokasi pintu masuk air lebih dalam daripada tempat-tempat lain disekitar tambak, hal ini menjadi tempat kegemaran ikan untuk hidup, dan menghindari panas akibat sinar matahari di siang hari.

2. Memancing ikan air payau di daerah muara sungai
Memancing ikan di muara sungai biasanya banyak dilakukan di sekitar tanggul muara, di pinggir sungai dekat laut, pintu masuk air di kawasan tambak, jembatan dekat muara, pelabuhan dekat muara, di depan hilir sungai (menggunakan perahu), atau menyusuri aliran sungai / anak sungai yang banyak hutan bakau (menggunakan perahu).
Memancing ikan air payau kurang baik dilakukan jika air sedang surut dan terjadi pencemaran di daerah sekitar, misalnya : limbah pabrik, limbah rumah tangga, solar tumpahan kapal pelabuhan, dsb. Untuk mengetahui pasang surut air laut, kita bisa mendapatkan informasi dengan memperhitungkan kalender bulan, biasanya laut pasang pada saat bulan purnama atau pada saat posisi bulan dekat dengan bumi, disamping itu untuk melengkapi informasi kita lebih baik minta pendapat pada masyarakat sekitar perairan tersebut.
Memancing ikan air payau yang bersifat karnivora biasanya lebih baik jika menggunakan umpan hidup (live bait) misalnya dengan menggunakan udang hidup , ikan belanak / bandeng hidup. Ukuran ikan / udang yang ingin dijadikan umpan harus menyesuaikan dengan ukuran ikan yang menjadi target pancingan, pada perinsipnya jangan sampai umpan yang digunakan tidak bisa masuk kemulut ikan. Ada cara lain untuk mendapatkan ikan yang bersifat kernivora, yaitu dengan menggunakan umpan buatan (artificial bait), misalnya, dengan menggunakan ikan / udang buatan. Tehnik pemancingan dengan menggunakan ikan / udang buatan biasanya dilakukan dengan cara poping / casting.
Memancing ikan air payau yang bersifat herbivora atau pemakan tumbuhan, biasanya menggunakan lumut yang biasanya hidup di daerah tambak atau perairan sekitar. Mengingat ikan pemakan tumbuhan biasanya bermulut kecil, maka gunakanlah mata kail berukuran kecil, tetapi tetap disesuaikan dengan mulut ikan. Biasanya ada jenis rangkaian mata kail khusus yang di desain untuk umpan menggunakan lumut yang bisa didapat di toko alat-alat pancing terdekat.
Memancing ikan air payau hasil budidaya misalnya bandeng, bisa juga dengan menggunakan pellet butiran / bubuk, baik yang menggunakan essen ataupun tidak, biasanya aroma yang digunakan tidak bersifat pasti, tetapi membutuhkan trial and error (coba-coba), karena setiap kolam memiliki karakter aroma tertentu, tetapi pilihan terhadap aroma essen berkualitas baik tetap dibutuhkan. Gunakan petunjuk essen secara benar, dan jangan melebihi aturan yang disarankan, penggunaan essen yang terlalu pekat akan menghasilkan aroma yang kuat sehingga dapat menyebabkan nafsu makan ikan akan menurun dalam menyantap umpan.

Sekilas Tentang Poper




Popper adalah umpan buatan yang terbuat dari bahan dasar fiber atau kayu yang umumnya memiliki bentuk dan tipe dengan yang beragam. Ciri utama bagian mulutnya yang lebar dengan cekungan ke dalam. Kondisi mulut popper seperti inilah yang kemudian dapat menimbulkan aksi berupa percikan air khas digunakan dengan cara disentak-sentakan di permukaan air.

Popper adalah umpan buatan yang digunakan untuk popping, bentuknya bermacam- macam ada yang seperti botol, pisang, bahkan ada yang seperti ikan umpan (Bait Fish). Bahan dasar pembuatan popper umumnya adalah kayu, tapi tidak semua jenis kayu bisa digunakan untuk membuat popper. Pemilihan kayu akan mempengaruhi performa popper yang akan dihasilkan. Kayu yang lebih lembut dan ringan seperti pinus, cemara dan lain-lain, akan membuat popper lebih cepat dan cenderung mengambang. Penggunaan kayu yang keras memang akan lebih susah dalam proses pembuatannya, tetapi akan menghasilkan popper yang lebih bagus dan tentunya lebih kuat.
Popper dibuat semenarik mungkin, bentuk, warna, motif dibuat semirip mungkin dengan ikan umpan karena popper ditujukan untuk menipu ikan, sehingga ikan predator tertarik untuk mengejar dan menghajarnya.

Popper Hologram lebih baik, karena :
  1. Tampilan popper lebih bagus dari popper biasa, karena lebih hidup.
  2. Dengan Hologram, popper lebih banyak memantulkan sinar kedalam air.
  3. Efek yang ditimbulkan membuat ikan lebih tertarik untuk mendekatinya.
Aksi popper yang menyerupai ikan yang sedang sekarat menjadikan cirinya yang mampu mengundang perhatian ikan besar atau sedang untuk menyambar popper. Kail pada popper biasanya di pasang di bagian tengah maupun ekor dengan menggunakan treble hook.

Karakteristik
Popper memiliki karakteristik mengapung dan ketika ditarik ia akan sedikit melayang di didalam air, dan mengeluarkan suara berisik sehingga mengganggu konsentrasi ikan pemangsa untuk memakannya. Karakteristik popper meniru umpan alami seperti tikus, kadal, katak atau jangkrik serta serangga – serangga lain yang memang biasanya mengapung saat tercemplung di air. Penggunaannya ditambah dengan warna yang memikat sehingga menyerupai hewan yang asli sehingga lebih menarik lagi bagi ikan pemangsa.

Cara Menggunakan
Cara penggunaan umpan popper dengan melemparkannya ke lokasi perairan dan menariknya dengan menyentak-nyentak untuk minimbulkan efek suara dan percikan air yang akan menarik perhatian ikan. Dalam umpan ini sudah terdapat dua mata pancing yang akan mengait ikan sasaran. Penggunaannya memang lebih susah karena harus berulang-ulang melempar ke  permukaan air.

Jenis Popper
Popper ada 2 type, yaitu :
  1. Chugger, popper ini dapat dilihat dari bentuk mulutnya yang besar, seperti cawan atau mangkok. Saat dimainkan popper ini akan mengeluarkan suara seperti “Pop..pop..pop” dan splash air yang besar. popper jenis chugger ini kebanyakan menjadi favorit para mania popping karena action dan suaranya. Chugger baik digunakan pada kondisi air yang flat, splashnya bisa terlihat bagus, cuma popper ini agak berat saat dimainkan karena mulutnya yang seperti cawan menahan balik air kedepan.
  1. Swimmer, popper ini dapat dilihat dari bentuk mulutnya yang kecil, dan umumnya rata. “swimmer” dari namanya kita bisa simpulkan umpan ini berenang layaknya “perenang” banyak sekali actionnya ada yang kanan kiri-kanan kiri, zig zag, ada yang kepalanya anggut- anggut (atas bawah) ada juga yang lurus aja saat ditarik seperti Topedo. (Tergantung bentuk popper dan bagaimana memainkannya). Swimmer sangat bagus untuk menggoda GT, popper ini baik digunakan pada kondisi air choppy, dimana kondisi air tidak menentu, berombak.
Ukuran
Ukuran (berat popper), ukuran popper biasanya disesuaikan dengan piranti pancing yang digunakan, 50gr, 80gr, 100gr – 150gr. Mau menggunakan yang besar atau pun yang kecil sesuai kebutuhan, di spot mancing yang dituju kita juga bisa menentukan popper mana yang akan kita gunakan.

Warna
Warna, ada pendapat yang mengatakan “ikan buta warna” apa benar..? warna pada umumnya lebih menarik perhatian pemancing daripada ikan itu sendiri. Warna yang cerah dan mengkilap biasanya menambah sugesti kita akan popper tersebut faktanya, ikan akan menyambar popper karena:
1. Gerakan (action) popper saat dimainkan.
2. Warna, motif dan kilau popper.
3. Popper berada dalam jangkauan serang ikan.

Kail
Kail (Hook), kail yang biasa digunakan adalah Treble Hook (kail mata tiga). Ada 2 jenis pemasangan treble hook, bisa dipasang pada bagian bawah dan belakang popper atau hanya menggunakan 1 trebel hook yaitu dibelakang (tergantung jenis popper yang digunakan). Untuk ukuran hook yang biasa dipakai untuk popping adalah no.3, 4, dan 5 tergantung berat dan besarnya popper. Trebel hook dipasang kepopper dengan menggunakan Split ring (ring seperti per) sebagai perantaranya.

Wednesday, May 27, 2015

Teknik Memancing Tanpa Joran dan Reel.




Handlining atau handline fishing adalah salah satu teknik memancing tanpa menggunakan fishing rod atau joran. Teknik ini menjadi favorit beberapa pemancing karena pada saat umpan dimakan ikan, pemancing akan lebih merasakan “getaran”nya di jari tangan  yang memegang line/senar pancing.


Teknik ini terbilang sangat sederhana dan mudah dilakukan, sehingga cocok bagi pemancing pemula. Selain mudah dilakukan, teknik handlining ini juga relatif murah karena tidak perlu membeli joran dan ril. Alat yang kita butuhkan berupa gulungan, line, kail dan beberapa alat-alat kecil lain (kili-kili, pemberat, swivel).
Hand lines adalah alat pancing yang sangat paling sederhana. Biasanya terdiri dari pancing, tali pancing dan pemberat serta dioperasikan oleh satu orang dan tali pancing langsung ketangan. Dari semua kelompok alat tangkap maka hand lines merupakan pancing yang sederhana. Alat ini hanya terdiri dari tali pancing, pancing dan umpan.
Kemudian operasionalnya sangat sederhana karena bisa dilakukan oleh seorang pemancing. Jumlah mata pancing bisa satu buah, juga lebih, dan dapat menggunakan umpan hidup maupun umpan palsu. Pemancingan dapat dilakukan di rumpon dan perairan lainnya. Ukuran pancing dan besarnya tali disesuaikan dengan besarnya ikan yang menjadi tujuan penangkapan. Jika hand lines yang digunakan untuk menangkap ikan tuna tentu ukurannya lebih besar. Biasanya digunakan tali monofilament dengan diameter 1,5-2,5 mm dengan pancing nomor 5-1 dan ditambahkan pemberat timah.
Jenis pancing ini ada yang dioperasikan dari suatu tebing di pantai, dari bebatuan yang ada di pantai, dari perahu maupun kapal. Beberapa jenis pancing dari kelompok ini yang ada di tanah air antara lain : pancing usep, pancing jegog, pancing mungsing, pancing gambur serta sejumlah penamaan lainnya. Jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan antara lain bambangan (kakap merah, snapper) ekor kuning (Caesio sp.), Caranx sp. Dan lain sebagainya.


Pada saat kita memancing dengan menggunakan teknik handlining ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

- Safety, resiko yang mungkin akan kita alami bisa berupa jari tangan terluka karena senar ketika kita strike ikan yang besar ataupun juga jari tangan terluka karena terkena hook/kail. Untuk mencegah bahaya ini biasanya saya sering memakai handiplast atau karet atau sarung tangan dan sejenisnya yang dibelitkan pada ruas jari.
- Benang kusut, sering terjadi terutama ketika kita sedang strike dimana biasanya kita tidak menggulung benang pada gulungan tapi menarik benang dan membiarkannya menumpuk di sisi badan kita. Untuk mencegah benang kusut, sterilkan area di mana benang akan ditarik, kosongkan area tersebut dari peralatan apapun. Pada saat menarik benang juga usahakan dengan arah tertentu, misalnya jika di sebelah kiri badan maka posisi tangan kanan di depan kiri dibelakang.
- Tarikan tangan saat strike, berbeda saat kita menggunakan joran, pada saat handlining kita hempaskan ke samping badan dengan gerakan menyentak.

Memancing Dengan Umpan Sotong / Cumi

Salah satu umpan yang paling digemari oleh para pemancing di dunia adalah sotong, dan umpan ini dapat digunakan secara seekor atau secara irisan baik yang hidup maupun yang sudah mati. Beberapa angler suka umpan sotong karena itu adalah makanan utama ikan di laut. Sehingga mancing dengan umpan sotong semakin menyenangkan.



Sotong atau “ikan” nus adalah binatang yang hidup di perairan, khususnya sungai maupun laut atau danau. Hewan ini dapat ditemukan di hampir semua perairan yang berukuran besar baik air tawar, air payau, maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan laut. Sotong juga merupakan makanan sejenis seafood.
Sotong sering kali disalah tafsirkan sebagai cumi-cumi. Keduanya berbeda karena sotong bertubuh pipih, sementara cumi-cumi lebih berbentuk silinder. Selain itu, cangkang dalam sotong tersusun dari kapur yang keras, sedangkan pada cumi-cumi lunak.


Sotong sebagai makanan
Sotong merupakan makanan utama di wilayah Mediterania dan Asia Timur. Sama seperti seafood lainnya, sotong kaya akan kalsium dan protein tetapi rendah energi. Makanan yang bahan utamanya sotong merupakan sumber kolesterol. Cangkang dalam sotong biasa digunakan sebagai sumber kalsium bagi burung peliharaan.

Cara menyimpan Umpan Sotong
Terdapat banyak jenis sotong yang ada di perairan negara kita dan boleh dikatakan semua jenis sotong boleh digunakan dari jenis sotong gurita (octopus), sotong pisang (squid), sotong arus (cuttlefish) dan lainnya lagi. Dalam menggunakan sotong, kita haruslah menyimpannya dengan baik karena cumi/sotong yang busuk atau rusak tidak akan menarik minat ikan untuk memakannya.

Gunakan sotong yang segar dan baik
Segar belum tentu baik, dan baik juga belum tentu segar, jadi gunakan keduanya. Cara untuk menyimpan cumi supaya selalu segar adalah membalutnya dengan kertas koran beberapa ekor sebungkus dan dimasukan ke dalam es yang dihancurkan (buried in crushed ice). Tentukan setiap bungkusan hanya terdapat antara 3-5 ekor cumi. Dengan cara ini kita hanya mengeluarkan sebungkus tiap kali menggunakannya.
Apabila perahu atau boat yang anda naiki itu mempunyai tempat untuk menyimpan umpan hidup (life bait well), boleh anda menangkap sotong dan menyimpan di dalamnya. Jagalah agar air selalu mengalir di dalamnya serta minyak tidak masuk ke tempat menyimpan sotong tersebut. Apabila anda memancing malam hari, sediakan lampu menyala di dalam tempat penyimpanan sotong, karena ini dapat menahan sotong dari kematian.

Cara memasang umpan sotong
Jika kita perhatikan pada bagian ekor sotong, di atas dekat dengan ekor sotong terdapat satu lubang di antara ekor sotong, masukkan mata kail melalui lubang tersebut dan cangkuk keluar kail tersebut melalui sisi yang sama.



Sekiranya umpan itu besar atau kita perlu menggunakan 2 mata kail maka satu mata kail dimasukkan ke dalam sotong tersebut dan satu lagi dibiarkan di luar sotong tersebut.

Tuesday, May 26, 2015

Cara Memancing Ikan Tawes

Ikan tawes adalah salah satu ikan favorit bagi pemancing air tawar, karena ikan tawes memiliki daging yang kenyal dan sedikit lemak. Ikan ini merupakan salah satu ikan asli Indonesia terutama pulau jawa, maka nama latinnya adalah Puntius Javanicus. Ikan tawes dalam habitat aslinya adalah ikan yang berkembang biak di sungai dan rawa–rawa dengan lokasi yang disukai adalah perairan dengan air yang jernih dan terdapat aliran air, mengingat ikan ini memiliki sifat biologis yang membutuhkan banyak oksigen. Jika ditempatkan dalam air yang miskin oksigen ia dengan mudahnya mati.



Mancing ikan tawes membutuhkan kesabaran luar biasa. Ikan ini sangat sensitif, dan sangat kuat tarikannya. Ikan Tawes adalah sejenis ikan permukaan yang sangat suka memburu benda-benda bergerak di permukaan air. Oleh sebab itu, untuk memancingnya sangat tidak disarankan menggunakan teknik dasaran.

Ikan tawes merupakan ikan liar, meski sekarang juga sudah dibudidayakan di kolam namun di beberapa tempat masih dapat ditemui keberadaannya. Di alam, ikan ini biasa didapatkan dengan alat tangkap jaring, ngesar, tuguk, jala dan alat tangkap trap yaitu sengkirai. Ukuran yang paling banyak tertangkap di perairan berkisar antara 50-200 gram dan biasa dikonsumsi dalam keadaan segar.
Kalau umpan Tawes menggunakan cacing merah, laron, kotoran gemak/puyuh, bungkil atau pelet yang diramu dan diberi essen tertentu sih itu sudah biasa. Yang paling asyik apabila kita menggunakan umpan jenis daun-daunan. Tarikan dan rasa hentakannya sunguh luar biasa. Daun-daunan yang paling banyak disukai oleh Tawes adalah rumput-rumputan, daun kacang panjang atau daun kacang hijau, lembayung muda, kangkung, bayam, daun rambatan, dan bisa juga menggunakan seuntai bulir padi.

Umpan Tawes: Rumput-rumputan
Apabila kita ingin menggunakan rumput-rumputan, cari rumput panjang (teki) yang ada ditengah sawah, pilih yang lunak, dan yang paling bagus adalah rumput yang tumbuh diantara tanaman kacang tanah. Pilih sebagian digunakan untuk Bom (rumpon pengundang gerombolan ikan Tawes), dan sebagian lainnya untuk umpan.

Cara memasang umpannya adalah:
  • Pakai pelampung yang berbentuk panjang agar mudah dilempar, pilih senar yang lembut ukuran 10-15 lbs,
  • Gunakan timah lempengan agar bisa ditempelkan di atas rangkaian pancing.
  • Gunakan pancing yang kecil, maksimal ukuran 4-6.
  • Pakailah rangkaian pancing tunggal.
  • Pasang rumput dengan cara dijepit dengan timah yang sudah ditempelkan pada senar di atas rangkaian pancing, kemudian lilit dengan sisa senar di atas pancing, dan terakhir, pancing ditancapkan di ujung rumput. Dikira-kira penempatannya, jangan terlalu keujung, tetapi juga jangan terlalu ke tengah.
  • Setelah terangkai dengan baik, Lemparkan pancing ke arah bom.
  • Tunggu dan sekalian berdoa yang banyak agar ikan segera memakan umpan.
Umpan Tawes : Daun-Daunan
Triknya mirip dengan menggunakan umpan tawes rumput-rumputan, tetapi pemasangan umpannya tidak serumit apabila menggunakan rumput. Cukup daunnya dikaitkan ke pancing, dan tinggal lempar ke sasaran (bom). Apabila menggunakan daun-daunan, sebaiknya rangkaian timah agak diperberat agar mudah untuk melemparkan ke sasaran.

Umpan Tawes : Padi
Kalau menggunakan umpan tawes dengan padi, pemasangannya mirip dengan cara memasang umpan rumput. Keuntungannya karena lebih berat sehingga melemparnya menjadi lebih mudah. Sedangkan padi yang dipilih, harusnya yang sudah berisi, tetapi tidak terlalu tua, karena mudah putus ketika akan dipasang. Pilih untaian padi yang penuh, dan tidak terlalu panjang.